Polisi Hong Kong menangani aksi demonstrasi. FOTO/Reuters
TRANSKEPRI.COM. HONG KONG - Polisi Hong Kong dan pengunjuk rasa terlibat bentrokan di sebuah pusat perbelanjaan di Hong Kong, Sabtu (28/12). Para demonstran menuntut para pedagang yang berasal dari China daratan untuk meninggalkan wilayah Hong kong.
Aksi protes di Sheung Shui, dekat perbatasan Hong Kong dengan China daratan, adalah bagian dari upaya untuk menekan pemerintah dengan mengganggu kegiatan ekonomi. Sekitar 100 pemrotes berbaris di mal sambil berteriak, "Bebaskan Hong Kong!" dan "Kembali ke daratan!"
Beberapa pembeli berdebat dengan polisi tentang kehadiran aparat di pusat perbelanjaan. Polisi berpakaian sipil dengan pentungan dilaporkan diserang oleh beberapa pengunjuk rasa. Seorang petugas menggunakan semprotan merica pada pengunjuk rasa dan wartawan.
"Protes ini terjadi di distrik utara dekat China daratan dan menargetkan para pedagang dari China daratan," kata koresponden Al Jazeera, Florence Looi yang melaporkan dari Hong Kong. "Seluruh idenya adalah untuk menyebabkan gangguan pada China daratan yang melakukan perdagangan paralel (di Hong Kong)," lanjutnya.
Sheung Shui, yang terletak persis di perbatasan kota Shenzhen di China, sangat populer di kalangan pedagang yang membeli barang-barang bebas bea dalam jumlah besar di Hong Kong dan kemudian menjualnya di China daratan.
Para pedagang China telah menjadi sasaran para pemrotes di Hong Kong, yang menyalahkan mereka karena kepadatan dan mendorong kenaikan harga dan sewa. “Niat kami adalah membuat toko menutup gerbang mereka. Ada banyak pedagang paralel, kami ingin mengusir mereka,” kata Kelly, seorang pemrotes berusia 17 tahun yang mengenakan topeng.
Reuters melaporkan, Polisi menggulingkan seorang pengunjuk rasa ke tanah dan menyemprot merica ke wajahnya, sebelum akhirnya memborgol pria itu. Banyak toko tutup lebih awal dan pembeli bergegas keluar dari mal saat terjadinya bentrokan. Setidaknya 14 orang ditahan dalam aksi ini. (ssb)