Perawat di India menyuntikkan jarum suntik ke lengan seorang pria tanpa mengisinya lebih dulu dengan vaksin anti-COVID-19. Foto/Gulf News
TRANSKEPRI.COM, PATNA - Seorang pemuda di India pamer video yang dimaksudnya sebagai kebanggaan bahwa dirinya telah diberi suntikan vaksin COVID-19. Namun setelah video itu dilihat dengan jeli, ternyata jarum suntik yang digunakan oleh perawat masih kosong.
Insiden yang menjadi viral di media sosial India itu terjadi di Bihar. Kejadian ini menyoroti kelalaian lebih lanjut dalam vaksinasi besar-besaran yang bertujuan mendorong negara itu menuju kekebalan kawanan [herd imunity].
Azhar Hussain, seorang pemuda kota Chapra di distrik Saran, Bihar, telah mengunjungi pusat vaksinasi di sebuah sekolah menengah setempat awal pekan ini.
Hussain mendapat kejutan kasar ketika dia diberi suntikan dengan jarum suntik kosong oleh seorang perawat yang bertugas. Pemuda itu mengetahui kesalahan tersebut setelah temannya menunjukkan video rekaman vaksinasinya.
Dalam video itu, seorang perawat paruh baya bernama Chanda Devi terlihat asyik mengobrol dengan seseorang. Di tengah keasyikannya itulah, dia melepaskan paket jarum suntik sekali pakai yang diletakkan di atas meja dan langsung menusuk pemuda itu tanpa mengisinya dengan vaksin.
“Awalnya saya kira sudah dapat vaksin, tapi baru tahu vaksinasi dengan jarum suntik kosong ketika teman saya menunjukkan video itu,” kata Hussain kepada media lokal yang dilansir Gulf News, Jumat (25/6/2021).
Menurutnya, temannya telah menemaninya ke pusat vaksinasi dan membuat video vaksinasi tersebut.
Pemerintah negara bagian telah mengambil catatan serius dari insiden ini dan mencopot perawat dari tugas vaksinasi. Pada saat yang sama, pemberitahuan sebab akibat telah diberikan pada perawat yang telah dikenai skorsing karena kesalahannya.
“Ini adalah masalah serius dan kami akan sampai pada kesimpulan logis. Pesannya harus keras dan jelas,” kata Menteri Kesehatan Negara Bagian Bihar, Pratyay Amrit.
Hakim distrik setempat, Nilesh Ramchandra Deore, mengatakan perawat telah diberhentikan dari tugas vaksinasi dan penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan.(net)