Presiden RI, Ir Joko Widodo
TRANSKEPRI.COM.JAKARTA- Hasil survei Parameter Politik Indonesia yang dilakukan terhadap 1.200 responden menunjukkan mayoritas responden menolak masa jabatan Presiden Joko Widodo diperpanjang menjadi 3 periode. Meski begitu, terdapat 25,3% responden yang setuju Jokowi kembali memimpin di periode mendatang.
Hasil survei Parameter Politik Indonesia yang dilakukan terhadap 1.200 responden menunjukkan mayoritas responden menolak masa jabatan Presiden Joko Widodo diperpanjang menjadi 3 periode. Meski begitu, terdapat 25,3% responden yang setuju Jokowi kembali memimpin di periode mendatang.
Survei dilakukan Parameter Politik Indonesia terhadap 1.200 responden. Sebagian dari mereka (50,6 persen) mempertimbangkan aspek konstitusi di balik penolakan masa kepemimpinan Jokowi.
"Publik merasa terlalu mahal melakukan amendemen UUD 1945 untuk membuat tiga periode," jelas Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, Sabtu (5/6/2021).
Selain pertimbangan konstitusi, muncul pula beberapa alasan respnden, antara lain; tiga periode dinilai terlalu lama (6,8 persen), kinerja Jokowi kurang bagus (5 persen), diskriminasi marak terjadi (4,3 persen), hukum tebang pilih (4 persen), dan untuk memberikan kesempatan pada tokoh lain (3,7 persen).
Wacana penambahan periode kepemimpinan Presiden sebelumnya sudah ditanggapi istana. Presiden Jokowi sendiri menyatakan secara tegas tidak berminat menjadi presiden untuk 3 periode
"Saya tegaskan, saya tidak ada niat. Tidak ada juga berminat menjadi presiden tiga periode. Konstitusi mengamanahkan dua periode. Itu yang harus kita jaga bersama-sama," tegas Jokowi. kala itu melalui laman Youtube Sekretariat Presiden, Senin (15/3/2021). ***