Perang kata-kata antara Mourinho dan Lampard mewarnai ditolaknya banding kartu merah terhadap Son Heung-min. Foto : Reuters
TRANSKEPRI.COM. LONDON - Tottenham Hotspur harus memendam kekecewaan setelah banding kartu merah Son Heung-min ditolak. Tak sampai di situ, perang kata-kata antara dua pelatih, Jose Mourinho dan Frank Lampard pun mewarnai duel antara Tottenham vs Chelsea akhir pekan lalu.
Seperti diketahui, pertandingan yang dimenangkan Chelsea 2-0 di Tottenham Hotspur Stadium akhir pekan lalu masih menyisakan persoalan. Heung-min menjadi salah satu 'korban' setelah dianggap melakukan pelanggaran terhadap Antonio Rudiger yang berbuah kartu merah.
Di sisi lain, Rudiger usai insiden tersebut mendapatkan serangan rasial dari pendukung di stadion. Hingga kini pihak kepolisian masih melakukan investigasi persoalan tersebut.
Nah, khusus kartu merah Heung-min, kubu Tottenham merasa keputusan wasit Anthony Taylor dirasa tak adil. Sebab, sebelumnya ia tak menganggap Heung-min melakukan pelanggaran. Keputusan Taylor berubah setelah mendapatkan informasi dari asisten VAR Paul Tierney.
Tottenham pun selanjutnya melayangkan banding. Sialnya banding tersebut ditolak oleh FA. Alhasil, pemain asal Korea Selatan tersebut tak akan main saat Tottenham melawat ke Brighton, Kamis (26/12/2019). Tak hanya di pertandingan yang bertajuk Boxing Day, Heung-min dilarang berlaga. FA juga memutuskan tak membolehkan beraksi saat Si Lili Putih jumpa Norwich (29/12/2019), dan Southampton (1/1/2020).
Mourinho merasa tak puas dengan keputusan tersebut. Ia menilai seharusnya Rudiger menjadi pihak yang mesti diawasi mengapa Heung-min sampai bereaksi. "Saya harap Rudiger akan sembuh dari patah tulang rusuk," sindir Mourinho dilansir Sky Sports, Rabu (25/12/2019).
Kontan pernyataan Mourinho itu memancing Lampard untuk merespon balik ucapan sang guru. "Dalam insiden tersebut Rudiger menjadi korban rasisme. Saya pikir mempertanyakan integritasnya pada waktu kejadian adalah hal mengecewakan," ucap Lampard.
"Tentu saja apa yang saya dengar dalam komentar dan usai pertandingan adalah bahwa insiden Son adalah kartu merah. Itu memang tidak brutal, tetapi itu adalah hal alami yang sudah pasti dikartu merah di era sekarang."
"Jelas sekali itulah masalahnya. Saya tidak akan mempertanyakan integritas Rudiger mengenai hal itu. Jadi, saya benar-benar membela Toni," pungkasnya. (ssb)