Huawei Rayu Pengembang India Bentuk Aplikasi Alternatif Google

Selasa, 24 Desember 2019

Huawei menggandeng pengembang India untuk membuat layanan seluler guna menandingi Google Mobile Service. Foto/Ist

TRANSKEPRI.COM. SHENZHEN - Kebijakan Trump melarang perusahaan AS bertransaksi dengan Huawei sangat memengaruhi strategi dan gerak perusahaan manufaktur China tersebut, tetapi mereka tidak menunjukkan tanda-tanda melemah.

Sebuah laporan baru dari Economic Times menyatakan, Huawei telah banyak terlibat dengan pengembang India untuk membuat Huawei Mobile Service (HMS) sebagai alternatif untuk aplikasi paling populer, Google. Larangan sendiri telah mengharamkan perangkat Huawei dan Honor terbaru dari pra-instal aplikasi yang banyak orang gunakan, seperti Maps, Google Drive, dan Gmail.

CEO Huawei dan Honor India, Charles Peng, mengatakan kepada ET, “Kami memiliki HMS kami sendiri dan berusaha membangun ekosistem seluler. Sebagian besar aplikasi utama seperti navigasi, pembayaran, permainan, dan pengiriman pesan akan siap pada akhir Desember."

Ekosistem aplikasi Google sangat luas dan Huawei ingin membuat alternatif untuk perangkat Huawei. Google Play Games, Google Maps, Gmail, Google Pay, YouTube, dan Google Play Store adalah semua aplikasi yang ingin dibuat oleh Huawei karena kebijakan larangan Presiden AS, Donald Trump tersebut.

"Kami akan membuat model bisnis ujung ke ujung dengan pengembang, penyedia konten dan layanan. Kami akan memberikan nilai kepada mereka," Charles Peng.

Karena itu, Huawei terpaksa membuat ekosistem aplikasi alternatif untuk memenuhi kebutuhan pelanggan smartphone-nya. Merek Honor yang didukung oleh Huawei saat ini berbicara dengan pengembang dari 150 aplikasi teratas India agar mereka mau bergabung di Galeri Aplikasi Huawei alias alternatif untuk Google Play Store.

Pada catatan yang sama, Peng mengonfirmasi bahwa smartphone Honor berikutnya memang akan datang dengan Layanan Google. Honor juga menawarkan produk dalam kategori baru di India seperti TV, perangkat audio pintar, dan gadget IoT. Mereka berharap mencapai pangsa pasar 10% di India untuk tahun 2020 dan perusahaan sedang mengerjakan roadmap-nya. Sementara itu, Huawei menawarkan produk konsumen baru, termasuk smartwatche.

Guna memuluskan rencananya, Huawei menawarkan insentif besar kepada pengembang India untuk mengintegrasikan aplikasinya dengan Huawei Mobile Services. Ini berkat dana USD1 miliar yang disiapkan perusahaan dalam mengembangkan HMS sebagai alternatif dari GMS (Layanan Seluler Google). (ssb)