Pengerjaan saluran dan proses pengurasan air ke kolam yang telah disediakan di kawasan KPLI B3 Kabil, Kamis (29/04/21)
TRANSKEPRI.COM.BATAM- Langkah antisipasi yang diambil Badan Pengusahaan (BP) Batam untuk mencegah dan mencari jalan keluar terhadap banjir yang terjadi di Kawasan Pengelolaan Limbah Industri (KPLI) Bahan Beracun dan Berhaya (B3) Kabil Batam, senantiasa menjadi perhatian serius Dewan Pengawas (Dewas) Badan Usaha (BU) Fasilitas dan Lingkungan (Fasling) BP Batam.
"Terkait genangan air yang merendam kawasan KPLI B3 di Kabil, ini menjadi pengawasan serius Dewas. Dan kita terus melakukan pemantauan serta berkoordinasi dengan BU Fasling," ujar Anggota Dewas BU Fasling, Sudirman Dianto, Kamis (29/04/21) saat melakukan pemantaaun terhadap kondisi KPLI Kabil.
Saat ini kata Sudirman Dianto, pengelola kawasan KPLI-B3 tengah membuat saluran yang dapat menampung volume air lebih memadai, jika terjadi curah hujan yang sangat tinggi.
Disamping itu lanjut Sudirman, saat ini juga telah dilakukan proses pengurasan dari kawasan KPLI-B3 ke kolam yang telah disediakan, yakni dalam rangka menghabiskan genangan air di dalam kawasan KPLI.
"Alhamdulillah, saat ini pengelola KPLI-B3 terus bekerja dan telah menguras genangan air di KPLI. Dengan adanya pengurasan dan selesainya saluran yang lebih memadai, Insya Allah genangan air sudah dapat diatasi," terang Sudirman Dianto.
Ditambahkan Sudirman Dianto, langkah yang dilakukan BP Batam dalam mengatasi permasalahan di KPLI-B3 Kabil, merupakan rekomendasi atas pertemuan yang dilakukan pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, DLH Kepri, DLH Pemko Batam, BP Batam dan Wiraraja Tangguh beberapa waktu lalu.
Adapun rekomendasi yang dituangkan dalam pertemuan tersebut kata Sudirman Dianto, di antaranya, pengelola KPLI-B3 segera menyiapkan rencana kerja dan melaksanakan penanganan masalah yang terjadi di KPLI-B3 secara kongkrit.
Selanjutnya papar Sudirman Dianto, pengelola KPLI juga diminta dapat memastikan kapastias kolam tampungan sementara, mampu menampung seluruh genangan air terkontaminasi limbah B3 dan memastikan air tidak dibuang langsung ke laut atau dengan terlebih dahulu, memfungsikan Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL), untuk mengolah air terkontaminasi, hingga memenuhi baku mutu Air limbah untuk dibuang ke lingkungan.
Pertemuan tersebut kata Sudirman Dianto, juga memberi rekomendasi untuk mengevaluasi kegiatan pematangan lahan yang tengah dilakukan oleh Wiraraja Tangguh yang berdampak terjadinya banjir di wilayah KPLI B3 Kabil.
"Permasalahan limbah B3 adalah masalah serius. Dewas BU Fasling BP Batam akan terus mengawal, agar rekomendasi yang disampaikan pihak KLHK RI untuk membenahi permasalahan di KPLI-B3 Kabil, secara kongkrit dan komprehensif, dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya, oleh pihak terkait," pungkas Sudirman Dianto.
Saat melakukan pemantaaun turut hadir anggota Dewas Fasling BP Batam lainnya, Rinaldi Samjaya dan KH Luqman Rifai. (tm)