Gubernur Kepri, Ansar Ahmad saat membuka Musrenbang Bintan
TRANSKEPRI.COM.BINTAN- Bupati Bintan H. Apri Sujadi S.Sos menaruh harapan besar pada Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad SE MM agar ikut mendorong terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bintan. Sektor perekonomian Bintan saat ini yang terkontraksi sampai minus 4,28 persen diharapkan terdongkrak ke arah positif dengan dorongan dan dukungan yang kuat dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau.
Demikian dikatakan Bupati Bintan Apri Sujadi ketika membuka Musrenbang Kabupaten Bintan yang digelar di aula Kantor Bupati, Rabu malam (7/4).
"Musrenbang Kabupaten Bintan hari ini tergolong istimewa. Selama saya menjabat jadi Bupati, baru kali ini Gubernur Kepri hadir langsung di Musrenbang Bintan. Tentu ini momen penting yang diharapkan jadi pemacu bagi peningkatan pembangunan dan perekonomian Kabupaten Bintan," jelas Apri Sujadi.
Dijelaskan Apri, meski saat ini perekonomian masih minus dalam pertumbuhan namun dirinya tetap optimistis Bintan bakal menjadi salah satu lokomotif pertumbuhan ekonomi di Kepulauan Riau. "Investasi di Bintan tahun 2020 tercatat 1,32 miliar Dolar Amerika. Besarnya investasi yang masuk menjadi faktor penting dalam memacu pergerakan ekonomi kita. Karena itu sinergitas dan dukungan Pak Gubernur diperlukan agar Bintan tetap survive pada pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat," harapnya.
Faktor terealisasinya Jembatan Batam - Bintan dan dibukanya secara resmi kawasan wisata Lagoi untuk wisatawan asing mulai akhir April 2021, tambah Apri, membuat Bintan makin yakin bakal menjadi daerah penyangga perekonomian yang kuat di Kepri.
"Pertumbuhan ekonomi kita saat ini memang masih minus 4,2 persen dikarenakan sektor pariwisata terkontraksi sangat berat akibat pandemi Covid 19. Tetapi di sisi lain angka kemiskinan Bintan juga turun pada level 6,3 persen selama Covid," ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut Apri juga melaporkan tentang Kabupaten Bintan yang ditetapkan sebagai daerah paling inovasi secara nasional di tahun 2020.
Sementara itu Gubernur Kepri Ansar Ahmad dalam kesempatan yang sama mengatakan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) Kabupaten Bintan di tahun 2019 menunjukkan prosentase yang cukup besar yakni 58,34 persen. PMTB merupakan faktor penting dalam mendorong pembangunan dan pertumbuhan ekonomi baik daerah maupun pusat. Dan faktor yang mempengaruhi PMTB tidak terlepas dari upaya mengetahui besaran investasi yang dilakukan suatu wilayah dari tahun ke tahun.
“PMTB Bintan cukup besar yakni 58,34 persen. Tadi Pak Bupati melaporkan tentang modal investasi, baik PMA maupun PMDN, yang sudah masuk ke Bintan yang nilainya cukup besar. PMTB ini juga faktor penting bagaimana membuat Bintan tetap leading di angka pertumbuhan ekonomi nantinya," jelas Gubernur.
Karena itu, harap Gubernur, Kabupaten Bintan diminta tetap mengedepankan program relaksasi terhadap semua investasi yang masuk. Tidak hanya relaksasi di bidang fiskal tetapi juga dari segi kebijakan dan regulasi. Menurut Gubernur bergeraknya perekonomian suatu wilayah juga ditentukan oleh besaran investasi yang masuk yang merupakan penggerak utama suatu perekonomian yang mengubah input menjadi output berupa barang dan jasa.
Karena itu Gubernur meminta setiap investasi yang masuk perlu dijaga dan dirawat. Jangan sampai investor merasa tidak nyaman karena adanya regulasi-regulasi dan kebijakan tertentu yang berujung peningkatan biaya produksi.
"Setiap investasi adalah telur emas yang bagus. Tentu harus dijaga dan dirawat agar menghasilkan telur emas-telur emas baru yang menguntungkan baik bagi daerah dan masyarakat," tutupnya. (tm)