Ansar Ahmad dan Perbaikan Ekonomi Kepri

Sabtu, 27 Maret 2021

Suyono Saeran

oleh : Suyono Saeran

Stafsus Gubernur Kepri Bidang Media dan Publikasi

 

Dari hasil survey Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) menunjukkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021 akan bangkit dan meningkat secara positif. Lembaga OECD yang dipimpin oleh Angel Gurria itu bahkan secara rinci memberikan gambaran bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang mampu keluar dari badai pandemi Covid 19 dan berhasil membangun recovery economy dengan angka pertumbuhan mencapai 4,9 persen. 

Bagaimana dengan posisi Kepulauan Riau? Tentu optimisme harus terus dibangun dengan berbagai usaha dan kebijakan. Langkah Gubernur Kepri Ansar Ahmad yang meminta bantuan pemerintah pusat dalam kebijakan retribusi labuh jangkar,  pembukaan pariwisata di Batam dan Bintan dengan penerapan konsep Travel Corridor Arrangement bersama pemerintah Singapura serta realisasi national pilot project Batam Logistic Ecosystem (BLE) merupakan salah satu upaya bagaimana melihat umpan balik dari para pelaku ekonomi atas kualitas kebijakan pemerintah. 

Harapannya para pelaku ekonomi  memanfaatkan momentum tersebut untuk kebangkitan usaha dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya.

Kita akui, pandemi Covid 19 telah membawa dampak yang sangat besar bagi perekonomian global, termasuk di Kepulauan Riau. Mulai awal pandemi Covid 19 sampai awal tahun 2021 pertumbuhan ekonomi kita masih minus. Apakah kita harus menyerah? Tidak! 

Beberapa rekomendasi terus dikeluarkan oleh Gubernur Kepulauan Riau agar pertumbuhan perekonomian kita terus menuju ke arah positif. Di tataran skala makro, Gubernur telah mengeluarkan beberapa kebijakan tentang kemudahan berinvestasi di Kepri. Penyempurnaan regulasi juga terus dilakukan agar investor bisa dengan mudah menanamkan modalnya di daerah kita. 

Dari segi kebijakan, Gubernur juga sudah menyiapkan langkah-langkah strategis agar usaha kecil dan menengah tetap tumbuh dan berkembang. Mulai dari pelaksanaan program padat karya tunai dari proyek-proyek pemerintah yang dibiayai APBD, pendidikan vokasi dalam rangka peningkatan daya saing tenaga kerja kita, memberi kesempatan seluas-luasnya partisipasi perempuan pada pasar tenaga kerja serta bantuan modal usaha tanpa bunga bagi UKM. 

Gubernur selalu mengambil langkah serius dimana Kepri harus terus secara sustainable mengatasi isu fundamental dan struktural dengan berbagai kebijakan yang cerdas. Kita memang tidak boleh berdiam diri. Langkah konkrit terus diupayakan sebagai manifestasi keseriusan pemerintah dalam menggesa program recovery economy menuju pertumbuhan yang positif. Target pertumbuhan ekonomi kita pada level 3-4 persen di awal 2022 bukan sebuah utopia kalau semua pihak berjibaku mendorong semua program yang sudah dan akan dikeluarkan oleh Pemprov Kepri. 

Mudah-mudahan persoalan pandemi Covid 19 di Kepulauan Riau segera berakhir dengan kedisiplinan kita dalam melakukan pencegahan. Dan momentum hari ini kita gunakan sebagai tantangan untuk memperbaiki serta memperkuat fondasi ekonomi agar Kepulauan Riau mampu pulih dan bangkit lebih kuat!. ***