TRANSKEPRI.COM.MERANTI-Bupati Kepulauan Meranti H.M Adil SH, membuka Musrenbang Tingkat Kecamatan Tebing Tinggi Timur (3T), Tahun 2022 di Aula Kantor Camat, Kamis (4/3/2021). Bupati janji akan menuntaskan pembangunan jalan penghubung antar Desa di Wilayah 3 T di tahun 2022, bertempat di Aula Kantor Camat, Kamis (4/3/2021).
Dalam sambutannya Bupati Kep. Meranti H.M Adil menjelaskan, sesuai Permendagri No. 86 Tahun 2017, Musrenbang adalah forum musyawarah tahunan dalam rangka menyusun Rencana Pembangunan Daerah, dengan cara menjaring aspirasi masyarakat.
Untuk itu melalui pelaksanaan musrenbang RKPD itu, Bupati H.M Adil, mengharapkan dapat mengakomodir kepentingan masyarakat yang paling prioritas yang diselaraskan dengan rencana pembangunan yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, sehingga cita-cita mulia pembangunan dalam upaya mensejahterakan masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti dapat tercapai.
Selanjutnya dalam forum tersebut, Bupati memaparkan kondisi real Meranti saat ini, angka kemiskinan Kabupaten Kepulauan Meranti berkisar 25,28 persen dan menjadi daerah termiskin di Provinsi Riau.
Tingkat rata-rata lama sekolah masyarakat Meranti masih rendah hanya sampai Kelas 1 SMP. Selanjutnya, angka pertumbuhan ekonomi juga relatif masih rendah, hanya berkisar di angka 1,15%. Tingkat pengangguran terbuka masih cukup tinggi dan di atas rata-rata Provinsi Riau, yaitu di angka 7,94%.
Kondisi itu mempengaruhi menurunnya daya beli masyarakat, transportasi orang dan barang yang masih mahal, Akses dan kualitas layanan pendidikan dan kesehatan belum memadai, anjloknya harga-harga komoditi lokal, pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ekonomi belum optimal, serta ancaman abrasi pantai, banjir, kebakaran hutan dan lahan.
Kondisi ini menurut Bupati diperparah dengan kemampuan anggaran pendapatan dan belanja daerah yang semakin menurun. Namun begitu ia akan berupaya untuk menyelesaikan permasalahan itu dengan menjalankan Visi dan Misi yang dijabarkan dalam 7 program strategis.
Adil berjanji anggaran APBD Meranti yang saat ini berkisar 1 T akan dipergunakan sesuai dengan skala prioritas agar tidak ada lagi masyarakat Meranti yang kurang gizi, dan tidak sekolah karena tak punya biaya.(004)