Ansar: Jembatan Batam-Bintan Mesin Baru Perekonomian Kepri

Senin, 01 Maret 2021

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad SE.MM bersama miniatur Jembatan Batam-Bintan

TRANSKEPRI.COM.TANJUNGPINANG - Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), H. Ansar Ahmad, SE, MM, yakin jika jembatan yang akan dibangun untuk menghubungkan Batam-Bintan mampu menjadi new engine-nya atau mesin barunya perekonomian Kepri. 

Hal ini dikatakan Ansar Ahmad saat mengikuti video conference (vicon) bersama Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Jalan dan Jembatan Kementrian PUPR, Reni Ahiantini, di Ruang Rapat Gubernur, Lantai 4, Dompak, Kota Tanjungpinang Tanjungpinang, Provinsi Kepri, Senin (1/3/21).

Rapat secara virtual ini membahas tentang  tinggi vertical clearance proyek Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) jembatan Batam-Bintan Provinsi Kepri.

Tampak hadir mendampingi Gubernur, Sekdaprov Kepri, TS Arif Fadillah, Kadis PU, Abu Bakar, Kadishub, Junaidi, Kepala Barenlitbang, Andri Rizal, dan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait lainnya.

“Jembatan ini sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat Kepri. Dan saya yakinkan jembatan ini mampu menjadi new engine-nya perekonomian Kepri. Saya sampaikan juga bahwa hampir setiap hari di TV Singapura pemberitaan tentang rencana Indonesia akan membangun jembatan terpanjang ini disiarkan,” kata Ansar Ahmad.

Ansar Ahmad mengakui, jika selama 9 bulan menjadi anggota DPR-RI di komisi 5 tidak pernah melewatkan hal-hal yang berkaitan dengan rencana pembangunan jembatan Batam-Bintan.

Ansar Ahmad juga berjanji akan tetap menjaga semangat dan bahkan akan lebih semangat lagi memperjuangkan pembangunan jembatan Batam-Bintan ini sebagai Gubernur Kepri.

“Saya baru dua hari jadi Gubernur, tentu semangat saya masih cukup besar, apalagi menyangkut pembahasan tentang jembatan Batam-Bintan. Sekali lagi saya tegaskan jika jembatan ini akan menjadi penyemangat baru bagi pertumbuhan perekonomian Kepri,” kata Ansar Ahmad.

Di Pulau Bintan terdapat tiga Pemerintahan yakni Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri, Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan.

Sedangkan di Batam ada Pemko Batam dan Badan Pengusahaan (BP) Batam. Kedua daerah tersebut (Batam dan Bintan) ditegaskan Ansar Ahmad sama-sama menjadi daerah paling strategis di Kepri.

“Sebagai informasi saja bu Direktur, jumlah kunjungan wisman di Kepri sebelum pandemi menduduki ranking terbanyak ke-2 se Indonesia setelah Bali. Dan daerah penyumbang terbesarnya adalah Batam dan Bintan. Dalam hal investasi juga kedua daerah ini pertumbuhannya cukup signifikan sekali. Kita berharap jembatan Batam-Bintan bisa menambah semangat dan bisa memulihkan ekonomi Kepri pasca pandemi,” kata Ansar Ahmad lagi.

Jembatan Batam-Bintan juga akan memudahkan bisa akses distribusi dan transportasi pengiriman hasil pertanian yang ada di Bintan ke Batam dan sebaliknya. Apalagi selama ini dirasakan para petani sangat tinggi biaya pengirimannya.

“Jembatan Batam-Bintan ini juga merupakan salah satu janji presiden Jokowi. Makanya sampai sekarang masyarakat selalu bertanya kapan, kapan, kapan jembatan ini dibangun. Insha Allah buk, saya akan turun langsung ke lapangan. Pembebasan lahan dan Amdal, nanti kita akan bereskan,” tegas Ansar Ahmad.

Sementara itu Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Jalan dan Jembatan Kementrian PUPR RI, Reni Ahiantini, mengapresiasi semangat Gubernur Provinsi Kepri, Ansar Ahmad, menyangkut rencana pembangunan jembatan Batam-Bintan ini.

Reni juga tampak terperangah saat mendengarkan penjelasan Ansar Ahmad terkait Kepri berada di urutan ke-2 secara nasional, berada di bawah Bali dari segi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.

“Saya yakin jembatan ini akan menjadi penyemangat baru pertumbuhan perekonomian di Kepri,” kata Reni.

Reni juga menyampaikan jika masih ada hal-hal yang menjadi kendala menyangkut pembangunan jembatan agar segera dikoordinasikan. Termasuk saat ini sedang disiapkan konsep MoU pengadaan lahan dan pembagian kewenangan pusat dan daerah.

Jembatan yang sudah direncanakan sejak 2005 ini akan dibangun dengan panjang  14.763 KM dengan tinggi disetujui 40 meter. Selain untuk kendaraan roda 4, juga akan ada jalur motor di jembatan ini nantinya. (mad)