Tanaman Bonsai dan komunitas PPBI Lingga
TRANSKEPRI.COM.LINGGA- Banyak usaha yang terhambat karena dampak pandemi Covid-19. Hal ini turut dirasakan pedagang tanaman Bonsai di Kabupaten Lingga. Peluang bisnis dengan tanaman Bonsai yang biasanya bisa meraup omset ratusan ribu hingga jutaan kini terhambat.
Bonsai yang semula dianggap tanaman liar ini sebenarnya bisa bernilai ekonomi tinggi bagi masyarakat yang hobi degan tanaman hias itu.
Komunitas PPBI (Persatuan Penggemar Bonsai Indonesia) Kecamatan Singkep Kabupaten Lingga, Iskandar mengatakan, dirinya sejak beberapa tahun ini fakum mengelola tanaman hias ini.
"Kami sudah hampir kurang lebih 3 atau 4 tahunan fakum di PPBI karena rekan-rekan penggiat hobi Bonsai di Lingga saat ini sedang mengalami penurunan eksistensinya karna wabah covid-19 serta kurang nya perhatian pemerintah," ujarnya.
Dikatakannya, ada kurang lebih 30 orang anggota komunitas bonsai yang terdaftar ke angotaan nya di PPBI Lingga, bahkan ada ratusan yang belum terdaftar atau masih dalam tahap pemula," tambah Iskandar lagi, Jumat (26/2/2021).
Dijelaskannya, Bonsai merupakan seni clasik miniatur tanaman kerdil yang hidup, semangkin lama usia tanaman tersebut semangkin mahal harnganya. Katanya bentuk dan ke indahan Bonsai sangat berbeda degan seni melukis dan seni patung. Waktu yang dibutuhkan cukup lama hingga mengasilkan bentuk yang indah.
"Ini bisnis dan hobi yang menguntungkan, sayangnya komunitas PPBI di Lingga kurang mendapat dukungan dan perhatian dari berbagai pihak," ujarnya.
Lebih lanjut Iskandar menjelaskan, PPBI Lingga sebenarnya sudah beberapa kali ikut dalam kontes dan pameran Bonsai baik tingkat daerah se-Kepri mau pun kontes yang digelar di sejumlah provinsi lain.
Bonsai Lingga sudah memdapat predikat Bonsai terbaik, namun belum mendapat kan bintang," ucap Iskandar lagi.
“Untuk tanaman Bonsai yang sudah kelas bintang harganya bisa mencapai puluhan juta hingga milaran rupiah,” sebut iskandar yaang masuk dalam anggota PPBI Kabupaten Lingga.
Bahan dan bibit tanaman yang dia miliki semua dari lokal yang paling banyak diminati oleh pecinta atau hobi Bonsai baik lokal maupun dari luar daerah itu,tumbuhan bunga "Anting-anting putri, tanaman yang memiliki aroma yang sangat wangi apa lagi pada malam hari dan ada juga Jenis tanaman yang paling dicari penggemar Bonsai yakni pohon Serut, Santigi, Cemara, dan pohon Asem.
"Tanaman bonsai yang kita miliki tersebut baik bahan maupun bibit sudah sampai ke wilayah pulau jawa, seperti Bali dan Surabaya,"ucapnya
Harapan iskandar dia bersama komunitas pecinta Bonsai Lingga lainya mendapat sedikit perhatian dan bantuan dari pemerintah daerah, supaya komunitas PPBI bisa lebih semangat dalam mengembangkan budidaya tanaman Bonsai.
Katanya, bangkitkan kembali event atau pameran Bonsai tersebut di Lingga supaya hobi seniman pengemar Bonsai, bisa lebih kreatif dalam menyajikan tanamannya hingga menjadi nilai jual di masa pandemi covid-19.
“Adanya pameran itu nantikan bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi, ini merupakan terobosan dan inovasi yang bagus, karena banyak dari mereka adanya covid-19 menghabiskan waktu di rumah dengan menikmati keindahan tanaman bonsai," ucapnya.
Selain itu dia juga berharap semoga ada sponsor atau pun undagan yang mengikutsertakan kami di event yang dibuat pemerintah daerah, supaya seniman Bonsai di Lingga tidak mati suri," tutupnya.(isd)