Sehari Pasca Pesan Jokowi, Empat Kebakaran Melanda Batam

Selasa, 23 Februari 2021

Penampakan kebakaran di hutan sekitar Bandara Hang Nadim Batam

TRANSKEPRI.COM.BATAM- Baru sehari pasca instruksi Presiden RI,  Ir H. Joko Widodo terkait antisipasi bahaya kebakaran kepada seluruh kepala daerah serta stakeholder di Kepri, empat titik kebakaran melanda Batam.

Keempat titik api tersebut telah terjadi di
wilayah Barelang, wilayah Bandara, serta di wilayah Batuaji, termasuk terbakarnya 4 unit kapal hasil tangkapan BC Batam, di Dermaga BC sendiri, Tanjunguncang.

Diduga kebakaran tersebut, akibat ulah dan kelalaian masyarakat, yang sedang membakar sampah atau rumput kering, saat membersihkan lingkungannya dan pembukaan lahan perkebunan. Ataupun telah membuang puntung rokok dengan sembarangan. Sehingga terjadi sebuah kebakaran semak belukar di tepi jalan.

Kepala Seksi Data Badan Meteorologi dan Geofisika, Suratman menerangkan, saat ini suhu udara di Batam dan Kepri cenderung naik di Bulan Februari, Maret hingga April 2021, nanti.

"Saat ini, suhu udara mencapai 30" - 31" Derajat Celcius. Sehingga, rerumputan akan cepat kering dan mudah terbakar," kata Suratman, Selasa (23/02/21) siang.

Dari itu imbuhnya, terhadap masyarakat yang sedang mengolahan lahan di kebun dan membakar semak belukar itu harus lebih berhati-hati, dan jangan ditinggal. 

"Saat ini penguapan air dan suhu udara sangat tinggi. Di tambah dengan tiupan angin kencang, sehingga kebakaran dan badai kencang dapat terjadi setiap hari," ungkap Kasi Data BMKG Batam.

Namun, lantaran mereka abai serta lalai, ucap Suratman, maka tiap titik api kecil tersebut bisa menjalar ke semak belukar kering tersebut, di sepanjang jalan. 

"Ditiup hembusan angin kencang hingga kini masih berlangsung di Kepri, di saat musim Utara, maka titik api kebakaran dapat menjalar dan membakar wilayah hutan yang ada," sebut Suratman.

Berdasarkan informasi dari pihak BMKG Batam, disaat ini Batam dan Kepri, akan memasuki musim panas, di mulai Bulan Mai, dengan sedikitnya curah hujan. Dari itu diperlukan kewaspadaan masyarakat terhadap lingkungan.

"Biasanya, untuk Wilayah Batam beserta Kepri, peralihan dari musim dapat terjadi lebih cepat dan lebih awal. Sebab, Kepri dan Batam ini berada diwilayah perairan dan kepulauan, yang dapat dipengaruhi oleh perairan yang luas," pungkasnya.

Bencana Kebakaran Hutan serta Lahan (Karhutla) itu, menjadi sorotan Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo, agar kejadian yang serupa tidak terulang kembali. Sehingga merusak ekosistem hutan dan lingkungan hidup. 

Menindaklanjuti terkait kebakaran hutan itu, Presiden Jokowi melakukan sebuah 
Video Conference atas Arahan Presiden RI, tentang Pengendalian Karhutla ditiap tiap daerah, dengan kepemimpinan dari masing-masing Kapolda beserta kepala daerah, Senin (22/02), siang, yang diikuti langsung oleh Kapolda Kepri Irjen Pol Dr. Aris Budiman, MSi, bertempat di Gedung Daerah Provinsi Kepri.

Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo mengatakan, diingatkan dalam kewaspadaan di masing masing daerah untuk menghadapi ancaman kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), dan jangan sampai kendur. Meskipun masa transisi ke musim kemarau, diperkirakan terjadi pada Mei 2021, mendatang.

"Tak lama lagi masa transisi dari musim hujan ke musim panas dan diperkirakan 
pada Mei 2021, mendatang. Dari itu kita tingkatkan kewaspadaan, agar Karhutla tidak terjadi dengan sebuah pencegahan dini," tutur Joko Widodo, Senin siang.

Presiden RIpun juga menyoroti terhadap beberapa daerah yang telah dilanda oleh Karhutla, sejak akhir Januari 2021, lalu.
Seperti di Pulau Sumatera, tepatnya itu di Provinsi Riau.

"Setiap kepala daerah harus melakukan deteksi dini, untuk pencegahan Karhutla diwilayahnya masing-masing. Sehingga kerusakan alam dan lingkungan, dapat diatasi secara maksimal," sebut Jokowi.

Kata Jokowi, selalu melibatkan kepala desa, Bhabinsa serta Babinkamtibmas agar tidak terjadi Karhutla diwilayahnya masing-masing, dengan kebersamaan.(wan)