Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin menilai, Gibran sejak awal sudah 'ready' dan tentu sudah mendapat restu dari Presiden Jokowi. Foto/SINDOnews
TRANSKEPRI.COM. JAKARTA - Putra Sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka akhirnya secara resmi mendaftar sebagai bakal calon Wali Kota Solo melalui DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah. Gibran datang dengan tim sukses dan para pendukungnya.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin menilai, Gibran sejak awal sudah 'ready' dan tentu sudah mendapat restu dari Presiden Jokowi. "Peluang Gibran dapat restu Megawati dan PDIP hampir 99,9%. Rekomendasi dari Megawati dan PDIP untuk Gibran hanya soal waktu saja. Pada saatnya rekomensasi untuk pencalonan Gibran dari PDIP akan keluar," tutur Ujang saat dihubungi SINDOnews, Jumat (13/12/2019).
Menurut Ujang, bicara Dinasti politik di Indonesia sudah terjadi sejak lama. Munculnya Gibran ke panggung politik dalam memperebutkan kursi Wali Kota Solo merupakan bagian dari kemunculan dinasti politik keluarga Jokowi. "Ditambah lagi dengan majunya Bobby Nasution, besannya Jokowi di kontestasi pilwakot Medan," ujarnya.
Di sisi lain, Ujang menganggap, oligarki dan dinasti politik telah membajak demokrasi. Maraknya oligarki dan dinasti politik saat ini, karena diduga setiap pejabat menginginkan kelompok, istri, suami, anak, paman, bibi, menantu, mertua, dan keluarganya ingin mengisi jabatan-jabatan politik tertentu.
"Itulah politik. Dulu Jokowi pernah bilang keluarganya tak akan masuk politik. Tapi sekarang masuk politik. Hak Gibran dan Bobby untuk maju di pilwakot daerah masing-masing. Aturan tak melarang. Tapi ini merupakan contoh yang kurang baik. Karena jabatan-jabatan publik akan dikuasai oleh orang-orang tertentu," katanya.(ssb/sindonews)