Penampakan banjir pada salahsatu kawasan di Jakarta
TRANSKEPRI.COM.JAKARTA- BPBD Provinsi DKI Jakarta menyatakan setidaknya ada 193 Rukun Tetangga (RT) di Jakarta Selatan, Timur, dan Barat banjir pada Sabtu (20/2) hingga pukul 06.00 WIB, usai hujan merata sejak tengah malam tadi.
Plt. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta, Sabdo Kurnianto, memaparkan sebanyak 29 RW, terdiri dari 44 RT, terendam di Jakarta Selatan dengan ketinggian 40-150 sentimeter dan terdapat pengungsi sebanyak tujuh kepala keluarga dengan total 19 jiwa.
Sementara di Jakarta Timur, Sabdo menyebut ada 50 RW, terdiri dari 143 RT, terendam dengan ketinggian 40-180 sentimeter, dan 372 KK dengan total 1.361 jiwa sedang mengungsi. Serta di Jakarta Barat sejumlah 4 RW dan 6 RT terendam.
""Secara keseluruhan, sebanyak 193 RT dari total 30.470 RT yang terdampak... Dan jumlah pengungsi di seluruh DKI sebanyak 379 KK dengan total 1.380 jiwa," kata Sabdo dalam siaran pers.
"Selain itu, dapat kami sampaikan bahwa sejumlah wilayah yang masih terdampak tersebut disebabkan oleh tingginya curah hujan dan luapan Kali Ciliwung, Kali Krukut, dan Kali Pesanggrahan di Jakarta Selatan, serta luapan PHB Sulaiman, Kali Sunter, Kali Cipinang di Jakarta Timur," lanjutnya.
Sabdo menyebut pihaknya telah berkolaborasi dengan TNI/Polri, kelurahan setempat, hingga relawan juga warga untuk mengatasi hal tersebut. Ia juga menyebut pihaknya telah tanggap "dengan memantau secara intensif perkembangan cuaca sehingga bisa merespon dengan cepat".
Namun berdasarkan pemantauan CNNIndonesia.com dalam layanan JakRespons dalam aplikasi JAKI milik Pemprov DKI, Sabtu (20/2), sejumlah laporan banjir masih menunggu respons dari petugas yang berwenang.
Sejumlah laporan banjir dari warga yang belum direspons itu di antaranya berasal dari wilayah Karet Semanggi, Kedaung Kali Angke, Cibubur, Jati Padang, Cengkareng Timur, Cipinang Muara, Kebagusan, Duri Kosambi, Pejaten Barat. Laporan tersebut sudah dilaporkan rata-rata sejam yang lalu.
Sementara itu, Sabdo menyebut tidak ada korban jiwa dalam banjir pagi ini dan jajaran lintas dinas Pemprov DKI yang berasal dari Dinas Sumber Daya Air, Pemadam Kebakaran, dan PPSU Kelurahan telah diturunkan ke lapangan untuk membantu penanganan.
"Kami juga masih mengerahkan personel untuk memantau situasi di lokasi-lokasi yang rawan terdampak," kata Sabdo.
Pihaknya juga mengimbau warga untuk tetap waspada dan siaga, serta menghubungi 112 bila ada dalam kondisi darurat.
Sementara itu, tiga pintu air di DKI Jakarta berstatus siaga satu akibat hujan mengguyur hampir seluruh wilayah Jakarta pada Sabtu (20/2) dini hari.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, tiga pintu air yang berstatus siaga satu adalah Sunter Hulu, Karet, dan Angke Hulu.
Data BPBD Jakarta pukul 06.00 WIB, pintu air Karet mengalami kenaikan status menjadi awas/ siaga satu dengan ketinggian 640 cm. Kemudian, pos pantau Sunter Hulu untuk aliran kali Sunter mengalami kenaikan status menjadi siaga satu dengan ketinggian air mencapai 300 cm. (tm)