Cabor Wushu Batam menggelar Muscab
TRANSKEPRI.COM.BATAM- Pelaksanaan Musyawarah Cabang (Muscab) Wushu Batam tertunda. Kegiatan yang seyogyanya digelar Jumat (11/2/2021) sore di Sekretariat Wushu Batam di Komplek Cahaya Garden, ditunda karena hanya dihadiri 2 perguruan (tak quorum) dari 6 pemilik suara sebagaimana terdaftar sebagai anggota Wushu Batam.
Ketua Wushu Batam yang akan habis masa kepengurusannya pada bulan Maret 2021, Yakop Sutjipto menjelaskan hanya perguruan JKI dan BFC yang hadir, sementara 4 perguruan lainnya, yakni Kungfu Shaolin, Naga Sakti, Naga Merah dan Barongsai serta Pengurus Provinsi Wushu Kepri tak hadir.
"Hari ini hanya JKI dan BFC yang hadir, dan selama ini memang hanya dua perguruan ini yang aktif," ungkap Yakop dihadapan Wakil Ketua III KONI Batam, Rinaldi Samjaya serta segenap Pengurus KONI Batam yang hadir di Muscab Wushu Batam.
Sesuai masukan peserta, ungkap Yakop, ia kembali akan melakukan pemberitahuan dan mengundang para perguruan yang terdaftar di Wushu Batam serta Pengprov Wushu Kepri sebagai pemilik hak suara.
"Kita akan surati, setelah itu secepatnya kita lakukan muscab lanjutan," terang Yakop.
Hadir mewakili Ketua Umum KONI Batam Iskandar Alamsyah, Wakil Ketua III KONI Batam, Rinaldi Samjaya menjelaskan bahwa kemufakatan adalah keputusan tertinggi dalam sebuah pelaksanaan musyawarah. Namun menurutnya, bila terjadi perbedaan pendapat maka harus mengacu pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi.
"Musyawarah dan mufakat adalah keputusan tertinggi, namun bila terjadi beda pendapat kita kembalikan ke AD/ART," tegas pria yang akrab disapa Aldi ini.
Dalam sambutannya, Aldi mengatakan bahwa kehadiran KONI Batam bersama rombongan dalam Muscab sebagai bentuk penghargaan dan pembinaan KONI Batam terhadap seluruh Cabang Olahraga (Cabor), terlebih ke Pengkot Wushu Batam.
"Kami (KONI Batam, red), hadir ramai-ramai, ini sebagai bentuk penghargaan dan pembinaan kami ke Cabor," ungkapnya.
Masih kata Aldi, bahwa KONI Batam memberikan apresiasi kepada Pengkot Wushu Batam atas pelaksanaan Muscab, karena menurutnya tidak mudah melaksanakan iven di tengah pandemi, terutama masalah biaya dan aturan main yang harus mengacu pada penerapan Protokol Kesehatan (Prokes).
"Selamat bermusyawarah semoga bisa menghasilkan Ketua dan Pengurus yang bisa membawa Wushu lebih baik lagi kedepan," ungkap Aldi sebelum akhirnya Muscab ditutup kembali.
Mengakhiri sambutannya, Aldi memberikan apresiasi kepada pengurus Wushu Batam yang bisa mengirimkan atlet Wushu ke PON Papua, dengan harapan bisa meraih medali.
Ditempat yang sama, Kabid Litbang KONI Batam, Daroe Noegroho mengatakan bahwa perbedaan pendapat dalam suatu organisasi, terlebih dalam musyawarah adalah hal yang biasa sebagai dinamika organisasi.
Yang terpenting dari itu, bagaimana meminimalisir perbedaan itu agar bisa lebih solid kedepan. Menurutnya perbedaan pendapat juga terjadi di Cabor lain. "Intinya mufakat, kalau tak bisa, ya kembali ke AD/ART," pungkasnya.***