Presiden AS Donald Trump. FOTO/Reuters
TRANSKEPRI.COM. PYONGYANG - Korea Utara (Korut) menyebut Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump sebagai orang tua yang tidak sabaran. Pyongyang juga menyebut Trump sebagai seseorang yang suka mengancam dan menggertak.
Ketua Komite Perdamaian Asia-Pasifik Korea, yang juga merupakan pejabat Partai Pekerja Korut, Kim Yong Chol mengatakan apa yang dilakukan Korut baru-baru ini adalah untuk memberikan efek kejut kepada AS. Yong Chol menyebut respon Trump sesuai dugaan pihaknya.
"Tindakan kami adalah untuk mengejutkanya. Jadi, jika dia tidak merasa heran atau marah, kami akan kesal," ucapnya dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Channel News Asia pada Selasa (10/120/2019).
Dia lalu mencatat bahwa pemimpin Korut, Kim Jong-un belum menggunakan ekspresi menjengkelkan terhadap Presiden AS. Tetapi, dia memperingatkan pemahaman Jong-un tentang Trump dapat berubah sewaktu-waktu.
"Dia harus mengerti bahwa gayanya yang suka menggertak dan kemunafikan terdengar agak tidak normal dan tidak realistis bagi kita. Kaami tidak akan kehilangan apa-apa lagi," tukasnya.
Sebelumnya, Trump memperingatkan Jong-un bahwa diktator muda itu bisa membahayakan "hubungan khusus" mereka jika rezimnya mulai bersikap agresif. Selain itu, sikap Korut yang memilih untuk meninggalkan komitmen terhadap denuklirisasi juga akan menjadi faktor yang bisa membuat “hubungan khusus“ kedua pemimpin menjadi renggang.
"Kim Jong-un terlalu pintar dan mendapat banyak kerugian, jika dia bertindak dengan cara yang bermusuhan," kata Trump lewat cuitan di akun twitternya. "Dia tidak ingin membatalkan hubungan istimewanya dengan Presiden Amerika Serikat atau mencampuri Pemilihan Presiden AS pada bulan November," lanjut Trump. (ssb/sindonews)