Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri pertemuan NATO di Watford, Inggris, 4 Desember. Foto/REUTERS/Toby Melville
TRANSKEPRI.COM. ANKARA - Presiden Turki Tayyip Erdogan menyatakan negaranya akan menempatkan satu juta pengungsi korban perang Suriah di wilayah Suriah utara. Wilayah itu merupakan lokasi operasi militer Turki pada Oktober untuk mengusir militan Kurdi Suriah YPG.
Erdogan menegaskan, Ankara akan mendanai pemulangan para pengungsi itu dengan dana sendiri jika aliansi NATO tidak memberikan dukungan. Turki dan aliansi pemberontak Suriah meluncurkan operasi militer melawan milisi Kurdi YPG yang dianggap sebagai kelompok teroris oleh Ankara.
Setelah menguasai wilayah di dalam Suriah dengan panjang 120 km dan lebar 30 km, mulai dari kota Ras al Ain hingga Tel Abyad, Turki menandatangani kesepakatan terpisah dengan Amerika Serikat (AS) dan Rusia untuk menghentikan operasi militernya.
Turki sebleumnya menyatakan dapat menempatkan hingga 2 juta pengungsi Suriah di "zona aman" dengan panjang 444 km yang akan dibentuk di Suriah timur laut. Ankara juga berulang kali mendesak aliansi NATO menyediakan bantuan keuangan untuk rencana itu.
Ankara saat ini menampung lebih dari 3,5 juta pengungsi akibat perang di Suriah yang berlangsung delapan setengah tahun. Para pejabat Turki belum mengindikasikan kapan pemukiman kembali para pengungsi akan dimulai.
"Bangsa Turki dapat melakukan langkah awal antara Ras al Ain dan Tel Abyad," ungkap Erdogan saat wawancara dengan TRT. Dia menunjukkan peta wilayah dengan tanda di atasnya.
Erdogan menjelaskan, "Menempatkan satu juta orang antara Tel Abyad dan Ras al Ain, itu tujuan kami di zona aman, itu rencana kami. (ssb/sindonews)