Aksi penanaman Manggrove
TRANSKEPRI.COM.BATAM- Memperingati Hari Dharma Samudera, Lembaga Amil Zakat Nasional Lembaga Manajemen Infaq (Laznas LMI), Kepri, bersama Rumah Mangrove Indonesia (RMI) mengadakan kegiatan penanaman pohon mangrove di Pulau Panjang Timur, Kelurahan Setokok, Kecamatan Bulang, Sabtu (16/01/2021), pagi.
Dengan mengusung tema Merawat SDA Membangun SDM, Lasnaz LMI dan RMI
mengundang tim Lanal Batam, Bakamla, Yonif Marinir 10 SBY, Yonif Raider 136 T TS Brimob Polda Kepri, Polsek Batu Aji, Manggala Agni, Komunitas Lingkungan Bye Bye Plastick Bag Batam dan KPLHB Batam, untuk menanam 1000 batang bibit bakau, secara bersama sama.
Perwakilan Danlanal Batam, Mayor Hadi mengungkapkan, Hari Dharma Samudra diperingati tanggal 15 Januari dilakukan untuk mengenang peristiwa heroik pada 15 Januari 1962 silam. Yaitu, disaat tiga KRI menghadapi kapal perang Belanda di Laut Aru dan diperingati setiap tahun.
"Saat itu terjadi perang tentara Belanda dengan KRI Macan Tutul, Harimau serta KRI Macan Kumbang. Di dalam kontak senjata itu, Komodor Yos Sudarso dan pasukannya kalah dan tewas," kata Hadi.
Nah, ungkapnya, untuk mengenang jasa pahlawan nasional Yos Sudarso, maka diperingati setiap tahunnya sebagai Hari Dharma Samudera.
"Untuk kali ini, peringatan Hari Dharma Samudera kami isi dengan penanaman pohon bakau di Pulau Panjang," tandas Mayor Hadi.
Kepala Kantor Perwakilan Laznas LMI Kepri, Koesyanto mengatakan, dalam kegiatan Hari Dharma Samudera, juga diisi dengan kegiatan kerajinan tangan masyarakat pesisir. Sehingganya bisa memotivasi masyarakat pesisir dengan meningkatkan sumber daya manusia.
"Kami juga melestarikan sumber daya alam (SDA), dan mengangkat sumber daya manusia (SDM), masyarakat pulau. Di Pulau Panjang ini banyak pengerajin tangan dari anyaman pandan. Dan inilah salah satunya yang harus kita bantu dan kembangkan untuk menaikkan ekonomi rakyat," kata Koesyanto.
Sehingga, ungkapnya, perekonomian di masyarakat pesisir ataupun pulau pulau tidak hanya tergantung kepada hasil laut
"Artinya apa, kalau sumber daya alam ini bagus, tentunya masyarakat akan dapat hidup dengan baik dan sejahtera," papar Koesyanto.
Ketua Pemuda Peduli Lingkungan Alam dan Pariwisata, Azir mengatakan, untuk kemajuan perekonomian di masyarakat pesisir dibutuhkan dukungan dari semua
pihak, terutama bagi kelompok pencinta lingkungan dan sadar wisata.
"Masyarakat pesisir ink tak bisa berbuat banyak, karena keadaan alamnya sudah banyak yang rusak dan tercemar. Sebab itu perlu dukungan dari pemerintah dan perhatian dari semua pihak yang peduli," sebut Azir.
Masyarakat pesisir tidak punya apa apa, ungkap Azir, sehingga kehidupan makin susah, apalagi disaat musim badai dan gelombang.
"Dengan membaiknya SDA serta SDM di masyarakat pesisir, tentunya akan dapat meningkatkan perekonomian warga kita yang bermukim di pulau pulau," pungkas Tokoh Pemuda Pulau Panjang. (wan)