Penanaman Mangrove di pesisir laut Selat Panjang
TRANSKEPRI.COM.SELATPANJANG- Abrasi menjadi masalah serius di hampir semua daerah pesisir termasuk Kepulauan Meranti, untuk mengatasinya diperlukan kerjasama semua pihak khususnya pemerintah dan masyarakat untuk bersihergi menjaga kelestarian ekosistem Mangrove sebagai pencegah abrasi yang murah dan efisien, seperti yang dilakukan saat ini oleh Sekretaris Daerah Kepulauan Meranti Dr. H. Kamsol.
Seperti dijelaskan panitia pelaksana, Jefrizal, kegiatan ini didukung oleh PT. Timah Tbk dengan memberikan bantuan bibit Mangrove (Api-Api) sebanyak 200 batang untuk ditanam disepanjang Pesisir Pelabuhan RoRo Insit Laut.
"Kita berharap dengan adanya penanaman Bibit Mangrove ini mampu mempertahankan ekosistem Mangrove disekitar Insit Laut sehingga abrasi dapat dicegah," ujar Jef.
Kegiatan penanaman Bibit Mangrove diawali dengan penyerahan bibit Mangrove dari Sekda Meranti Dr. H. Kamsol kepada Kades Insit Jumir. Dilanjutkan dengan penanaman bibit secara simbolis oleh Sekda bersama Kapolres Meranti AKBP. Eko Wimpiyanto yang nantinya dilanjutkan oleh aparatur desa dan masyarakat setempat.
Sekda Meranti sangat mengapresiasi terlaksananya kegiatanan penghijauan tersebut, menurutnya kegiatan ini sangat penting dan strategis untuk menjaga daerah pesisir Meranti khususnya diwilayah Insit Laut dari Abrasi. Iapun berharap kegiatan serupa tidak selesai disini tapi dapat terus berlanjut secara mandiri karena untuk menjaga ekosistem Mangrove ini perlu sinergitas dari semua pihak yakni pemerintah dan masyarakat.
Lebih jauh dikatakan Sekda, berbagai upaya telah dilakukan Pemkab Meranti dalam mengatasi abrasi diwilayah pesisir Meranti seperti di Pulau Rangsang yang mengalami abrasi belasan Ha/Tahun. Mulai dari pembangunan Turap, Batu Pemecah Ombak hingga Penanaman Mangrove namun karena keterbatasan anggaran belum dapat dilakukan secara optimal.
"Jadi kita sangat membutuhkan partisipasi aktif dari masyarakat untuk menjaga ekosistem Mangrove dengan penanaman bibit disepanjang pesisir pantai, karena dibanding dengan membangun Batu Bronjong cara ini jauh lebih murah dan efisien," jelas Sekda. (bom)