WhtasApp dan Telegram
TRANSKEPRI.COM.BATAM- Sebagian pengguna WhatsApp gerah dengan aturan baru WhatsApp yang harus mereka setujui. Alhasil, banyak yang mengancam akan pindah ke Telegram.
Seperti diketahui, WhatsApp baru saja memperkenalkan ketentuan serta kebijakan privasi baru. Pengguna harus menyetujuinya jika ingin tetap bisa menggunakan WhatsApp. Kebijakan ini direspons beragam oleh pengguna. Ada yang pasrah saja, tapi tak sedikit yang menentangnya.
"Asli betulan pindah ke #Telegram, well played WhatsApp," ketus salah satu netizen.Pengguna juga membanding-bandingkan WhatsApp dengan rivalnya, Telegram. Bahkan, hashtag Telegram sempat riuh di linimasa Twitter dan bertengger di deretan trending topic Twitter Indonesia.
"Siapa yang hari ini pindah ke #Telegram? Selamat datang," komentar netizen lainnya.
"WhatsApp sih kayanya masih aman-aman aja, tapi tetep gua pengen pindah ke #Telegram," kata yang lain.
Ada juga yang galau ingin pindah ke Telegram, tapi semua kontaknya sudah terlanjur terbiasa berkomunikasi lewat WhatsApp.
"Pengen banget pindah ke #Telegram trus apus #WhatsApp, tapi guru nerangin materi dari #WhatsApp," kata salah satu pengguna.
"Selama grup kantor dll masih pakai WhatsApp, agak susah juga beralih ke #Telegram. Berharap aja orang-orang di WA pada mau pindah app," harap pengguna lainnya.
Namun, netizen lain mengingatkan bahwa pindah ke Telegram pun tidak otomatis lebih aman. Selain itu, kabarnya Telegram juga akan memberlakukan iklan di layanannya.
"Udah tau WA gratis, mereka dapat duit ya data kalian dijual lah. Udah gratis kok rewel. Kalau mau pindah ke messaging yang secure dan gratis: Telegram. Kalau mau yang lebih secure dan spesifik buat company tapi berbayar: Slack. Tapi Telegram juga katanya nanti mau berbayar," komentar salah satu netizen.
Sebelumnya diberitakan, pengguna WhatsApp hari ini menerima notifikasi di aplikasinya tentang ketentuan dan kebijakan privasi terbaru. Ada tiga poin utama dalam update ini, salah satunya pengguna WhatsApp wajib membagikan datanya ke Facebook.
Kebijakan ini akan mulai diterapkan pada 8 Februari 2021 mendatang. Jika pengguna masih ingin mengakses WhatsApp setelah tanggal tersebut, mereka harus menerima kebijakan baru tersebut. Jika tidak setuju, pengguna bisa menghapus akun mereka. (tm)Tiga poin utama dalam kebijakan terbaru ini mempengaruhi bagaimana WhatsApp memproses data pengguna, bagaimana bisnis bisa menggunakan layanan yang dihosting Facebook untuk menyimpan dan mengelola isi percakapan. Dan bagaimana WhatsApp akan bermitra dengan Facebook untuk menawarkan integrasi yang lebih dalam di produk-produk mereka.