Kamsinar, korban pemilik rumah di pesisir Tanjunguma yang dihantam Tongkang
TRANSKEPRI.COM.BATAM- Kamsinar (54), warga yang sudah menjadi korban terkait hantaman sebuah kapal tongkang yang hanyut dari Negara Singapura, Jumat (01/01/2021), kemarin hingga kini masih menunggu ke datangan pihak perusahaan agar segera melakukan ganti rugi, terkait kerusakan.
Karena, pihak perusahaan pemilik kapal tongkang yang hanyut tersebut bersedia melakukan ganti rugi, atas rumah warga yang rusak akibat hantaman kapal yang bermerk Agility 1805 tersebut.
Kamsinar mengungkapkan, hingga saat ini ia masih menunggu atas kedatangan dari pihak pemilik kapal tongkang Agility 1805 tersebut, untuk segera melakukan penggantian terhadap rumahnya.
"Terkait peristiwa kapal tongkang, sudah menghantam 2 rumah warga di Tanjung Uma, maka pihak pemilik kapal maupun perusahaan, bersedia untuk melakukan ganti rugi ke masyarakat, yang menjadi korban," ungkap Kamsinar, Senin siang.
Namun, imbuhnya, hingga saat ini pihak perusahan masih melakukan pendataan termasuk apa saja isi rumah yang hilang atau hanyut dibawa air laut.
"Semua hancur dan habis, karena sudah dihantam kapal tongkang dengan bobot ribuan ton. Akibatnya itu, barang barang kamipun jatuh ke laut dan hanyut," papar Kamsinar, sedih.
Dikatakan Kamsinar, kapal tongkang itu menghantam 2 rumah. Selain rumahnya itu, juga menghantam rumah milik Iwan, yang berada tepat di depan rumahnya.
"Saat kejadian ada dua rumah yang kena hantam oleh kapal tongkang itu. Rumah saye serta satunya lagi rumah Pak Iwan. Kalau rumah saye memang telah hilang semua. Sedangkan rumah Pak Iwan itu, separuhnya saja yang hilang," jelasnya.
Pantauan di lokasi, korban menunjukkan posisi awal rumah itu sebelum dihantam sebuah kapal tongkang yang hanyut dari Perairan Singapura tersebut.
"Ini bekas tapak rumah kami berdiri pak,
sesuai dengan dalam foto. Dan disinilah
pintu masuk ke dalam rumah," sebutnya menunjukkan area ruang kosong, hingga
yang ada hanya tampak lautan saja, dan seperti tanpa ada sebuah bangun rumah sebelumnya.
Menurut Kamsinar ini, pihak perusahaan juga telah datang ke lokasi. Dan bahkan, sudah menanyakan apa saja isi rumah atau barang yang hilang maupun rusak.
"Pihak perusahaan sudah datang ke sini. Mereka bertanya kulkas merek apa yang hilang, kapal pompongnya bermesin apa dan lain lainnya," terang Kamsinar.
Sementara itu, ungkapnya, untuk proses ganti bangunan rumah, pihaknya masih menunggu kabar dari perusahaan.
"Kalau untuk rumah, belum tahu apakah akan di bangun pihak perusahaan, atau menggantinya dengan uang. Kini, kami masih menunggu," harapan Kamsinar.
Untuk sementara ini, ungkapnya, dirinya bersama suami serta seorang anaknya terpaksa harus menumpang, ke rumah saudaranya yang berada tidak jauh dari lokasi.
"Semua isi rumah habis, serta tidak bisa diselamatkan. Sekarang kami numpang dulu di rumah keluarga," pungkasnya. (wan)