Mau Tahu Artikel yang Banyak Dicari Anak di Internet?

Ahad, 20 Desember 2020

Anak dan internet

TRANSKEPRI.COM.BATAM- Pandemi Covid-19 membuat anak lebih banyak berada di rumah dan berkutat dengan gawai mereka berselancar di dunia maya. Apa saja yang dicari oleh anak di internet?

Analisis terbaru dari Kaspersky Safe Kids mendapati sejumlah pencarian favorit anak. Perusahaan cybersecurity ini menganalisis metadata anonim yang diberikan sukarela oleh para penggunanya selama bulan November 2020.

Hasilnya, gim menjadi pencarian favorit anak dengan angka 44 persen. Roblox, Among Us, Minecraft, Gacha Life, dan Fortnet menjadi deretan gim yang paling diminati. Tak hanya permainan di internet, anak-anak juga mencari Nintendo Switch, PlayStation, dan Xbox.

Selain gim, pencarian favorit anak berikutnya berkaitan dengan musik. Pencarian musik didominasi oleh K-Pop. Sekitar 48 persen pencarian kategori musik merupakan pencarian K-Pop dengan band favorit BTS 58 persen dan Blackpink 42 persen.Selain itu, anak-anak juga menunjukkan ketertarikannya pada permainan Lego sebesar 51 persen, Barbie 22 persen, dan boneka LOL Surprise 8 persen.

Berikut pencarian favorit anak:

1. Gim 44 persen

2. Musik 14 persen

3. Belanja 10 persen

4. Mainan 6 persen

5. Kartun 6 persen

6. Jasa dan platform 6 persen

7. Karakter 6 persen

8. Hobi dan aktivitas 4 persen

9. Gim konsol 3 persen.

"Mengetahui apa yang anak-anak Anda telusuri dapat membantu orang tua memahami kebutuhan mereka dengan lebih baik, mempertimbangkan minat mereka, dan bahkan menjadi teman yang baik," pakar analisis konten web di Kaspersky, Anna Larkina dalam keterangan pers yang diterima CNNINdonesia.com, Kamis (18/12).Namun, pencarian gim dan musik K-Pop ini tak selalu harus dipandang buruk. Orang tua dapat menjadikan daftar pencarian ini sebagai inspirasi untuk memberikan kado Natal dan tahun baru ataupun ulang tahun anak.

Orang tua juga bisa membangun hubungan yang lebih baik dengan anak berdasarkan daftar pencarian ini.

"Jangan langsung mengambil kesimpulan jika anak menghabiskan terlalu banyak waktu di video game. Mereka bisa saja berada di tengah situasi dunia nyata yang tidak memuaskan, dan mereka membutuhkan Anda untuk ini. Alih-alih membatasi jumlah waktu yang dihabiskan untuk
bermain game, Anda dapat membantu mereka memecahkan permasalahan yang dimiliki," analisis dari Kaspersky. (tm)