Vaksin corona
TRANSKEPRI.COM.JAKARTA- Bio Farma akan mempersiapkan 3 juta dosis vaksin Covid-19 dari Sinovac dalam bentuk finish product yang diperuntukkan bagi tenaga kesehatan, sesuai rekomendasi kajian Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).
Sebelumnya, sebanyak 1,2 juta vaksin Covid-19 sudah tiba di Tanah Air pada Minggu (6/12), sementara sisanya sebanyak 1,8 juta dosis diproyeksikan akan datang pada Januari 2021.
"Pemberian vaksin untuk tenaga kesehatan ini, tentu saja diberikan setelah izin penggunaan dalam keadaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA), dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM)," ujarnya dalam keterangan resmi, Bandung, Selasa (8/12).Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menyebut vaksinasi tahap pertama ini diberikan kepada tenaga kesehatan di tujuh provinsi di Pulau Jawa dan Bali. Kemudian akan diperluas ke tenaga kesehatan nonkomorbid di provinsi lainnya.
Honesti melanjutkan, bantuan ini sebagai wujud apresiasi bagi tenaga kesehatan sebagai garda terdepan dalam membantu mengatasi masalah pandemi Covid-19.
"Semoga dengan hadirnya vaksin Covid-19 untuk tenaga kesehatan, bisa memberikan keamanan dan perlindungan bagi mereka yang berhadapan langsung dengan pasien Covid-19 dan juga memberikan rasa aman bagi mereka", ujar Honesti.
Honesti menambahkan keseluruhan vaksin yang akan tiba berjenis vaksin sama dengan yang tengah diuji klinik fase tiga di Indonesia, Brazil, dan beberapa negara lainnya.
"Total vaksin jadi yang kami terima pada 6 Desember 2020 adalah 1.200.568 vial siap pakai, dengan 568 vial di antaranya akan kami alokasikan untuk dilakukan pengujian mutu yang akan dilakukan di Bio Farma maupun di Badan POM."
"Selanjutnya, Bio Farma akan fokus pada penyimpanan vaksin Covid-19 dan melakukan berbagai persiapan agar siap melakukan pendistribusian setelah mendapat izin penggunaan dari Badan POM," ujar Honesti.
Saat ini, sudah mulai memasuki pada tahap pemantauan efikasi dan monitoring, pasca 3 bulan penyuntikan untuk melihat imunogenisitas dan efikasi, serta pengambilan darah setelah 3 bulan. Tidak ada laporan KIPI serius yang ditemukan pada semua relawan.Sementara itu, dari hasil uji klinis tahap 3 yang diselenggarakan di Bandung, semua relawan yang berjumlah 1.603 sudah mendapatkan suntikan kedua per 6 November 2020.
Sample darah dari para relawan, sudah dikirimkan juga ke Balitbangkes, untuk diuji netralisasi terhadap virus Covid-19.
Tim uji klinis sudah mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk membuat laporan interim ke Badan POM, seperti data efikasi pasca 1 bulan penyuntikan dan data pengambilan darah setelah 3 bulan, dan siap untuk mengirimkan laporan tersebut pada pertengahan Januari 2021.(tm)