Ansar Ahmad saat menggelar keterangan pers
TRANSKEPRI.COM.TANJUNGPINANG - Ketua Tim Pemenangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, Ade Angga bersama Calon Gubernur H Ansar Ahmad secara tegas membantah dugaan pelanggaran pemilu pembagian beras dan Alat Peraga Kampanye (APK) yang terjadi sore tadi di kota Batam.
Ansar mengatakan Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh sekelompok orang adalah rekayasa, dimana video yang mereka publikasi tidak ditampilkan secara utuh. Video yang mereka unggah tidak menampilkan pernyataan pemilik rumah, penyalur bahkan pemilik gudang.
"Kalau video itu di unggah secara utuh maka masyarakat akan memperoleh informasi dengan jelas, peristiwa ini patut diduga framing rekayasa visual telah sengaja dilakukan sekelompok orang untuk menjatuhkan elektabilitas paslon," ujar Ansar kepada sejumlah media, Selasa (8/12/20).
Beras itu adalah beras milik pemerintah, itu beras Program Keluarga Harapan (PKH) dan APK yang mereka ambil dari rumah warga merupakan APK yang di bagikan relawan kami ke masyarakat sekitar sebulan yang lalu, terang Ansar.
Bahkan tim pemenagan AMAN di kota Batam juga sudah turun ke lokasi guna memastikan informasi tersebut, dari tim diperoleh informasi jika pemilik rumah dan penyalur beras PKH dan pemilik gudang sudah jelas membantah seluruh skenario tuduhan adanya APK di dalam gudang dan pembagian beras, terang Ansar lagi.
Ansar Ahmad berharap seluruh paslon dapat memberikan pendidikan demokrasi yang baik dan mengedukasi masyarakat kearah yang lebih positif, bisa jadi mereka kata Ansar panik setelah melihat survei nasional yang ditampilkan pihaknya.
"130 ribu suara yang saya peroleh ketika menjadi anggota DPR RI berkat silaturahim dengan masyarakat, saya yakin kekuatan silaturahim sangat dominan, mari kita ikuti pilkada ini secara damai, saya berharap dengan klarifikasi ini masyarakat tidak dipengaruhi oleh skenario politik yang tidak baik dan menyesatkan," harap Ansar.
Sementara Ketua Tim Pemenangan Ansar Marlin Provinsi Kepulauan Riau, Ade Angga menjelaskan pihaknya tidak pernah memberikan APK atau membeli suara dari masyarakat, kami yakin takdir tuhan, doa seluruh masyarakat kepri dan silaturahim menjadi metode kampanye yang paling ampuh.
Ade Angga juga mengatakan bahan kampanye tidak pernah diberikan kepada penyalur, bahan kampanye itu diberikan pihaknya kepada masyarakat melalui relawan AMAN sebulan lalu. (mad)