Ilustrasi: Sakratul Maut
TRANSKEPRI.COM.BATAM- Dalam beberapa riwayat dikatakan bahwa kematian digambarkan sangat menakutkan, sebab ketika nyawa dicabut akan terasa sangat menyakitkan. Benarkah demikian? Seorang Ahli Ilmu Tafsir, Quraish Shihab menjelaskan bahwa tidak selamanya kematian itu menakutkan. Sebab ada kalanya Alquran menyamakan kematian dengan tidur.
Maka cara menghdapi kematian adalah dengan cara menciptakan kondisi seandainya kita mati, maka kita mati dalam keadan dekat dengan Allah SWT.
Salat Tahwini Sakaratil Maut adalah salat yang dilakukan agar diberi kemudahan saat ajal menjemput (sakaratul maut). Disebutkan bahwa ketika seseorang berada dalam situasi sakaratul maut, dia pasti mengalami kesakitan luar biasa, ketakutan, kekhawatiran dan juga godaan dari setan. Agar diberi seseorang diberi kemudahan oleh Allah dalam menghadapi sakaratul maut, maka dia dianjurkan untuk melaksanakan salat Tahwini Sakaratil Maut.
Dalam kitab al-Lum’ah fi Khashaishi Yaumil Jum’ah, Imam al-Suyuthi menyebutkan sebuah hadis yang dijadikan dasar oleh beliau terkait hukum dan anjuran salat tahwini sakaratul maut ini. Hadis dimaksud diriwayatkan oleh al-Ashbihani dari Ibnu Abbas, dia bekata bahwa Nabi saw bersabda;
“Barangsiapa salat setelah Magrib dua rakaat pada malam Jumat dengan membaca surah Alfatihah sekali dan surah idza zulzilat (surah Al-Zalzalah) sebanyak 15 kali dalam setiap rakaat, maka Allah akan meringankan sakaratul maut kepadanya, melindunginya dari siksa kubur dan dimudahkan untuk lewat di atas sirath nanti di hari kiamat.” (HR. Al-Ashbihani).
Melalui hadis ini, shalat Tahwini Sakaratul Maut termasuk salat sunah yang dianjurkan dalam Islam. Allah akan memberikan kemudahan menghadapi sakitnya sakaratul maut bagi orang yang melakukan salat ini.
Adapun tata cara shalat Tahwini Sakaratil Maut ini adalah sebagai berikut;
Pertama, dilaksanakan setelah Magrib pada malam Jumat dengan niat sebagai berikut;
Usholli sunnatan rak’ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala
“Saya salat sunah dua rakaat dengan menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.”
Kedua, jumlah rakaatnya sebanyak dua rakaat. Pada rakaat pertama dan kedua membaca surah al-Fatihah dan surah al-Zalzalah sebanyak 15 kali.
Setelah salam, dianjurkan untuk membaca doa selamat,
Allohumma inna nas-aluka salamatan fiddini wa ‘afiyatan fil jasadi wa ziyadatan fil ‘ilmi wa barokatan fir rizqi wa taubatan qoblal mauti wa rohmatan ‘indal mauti wa maghfirotan ba’dal mauti. Allohumma hayyin ‘alaina fi sakarotil mauti wan najata minan nari wal ‘afwa ‘indal hisabi. (tm)