Pariwisata Kepri Terpuruk, Ini Langkah Ansar Ahmad Memulihkannya

Sabtu, 14 November 2020

Ansar Ahmad, Calon Gubernur Kepri


 
TRANSKEPRI.COM.TANJUNGPINANG,- Industri pariwisata di Kepulauan Riau khususnya di Batam dan Bintan, menjadi sektor yang paling terpuruk akibat pandemi COVID-19. Maka, dibutuhkan langkah-langkah cerdas agar sektor ini bisa tetap bertahan dan tumbuh. 

Karena akibat pandemi Covid 19, hampir seluruh negara di dunia menerapkan lockdown atau karantina wilayah yang membatasi bagi masyarakatnya. Alih-alih keluar negeri, kegiatan di luar rumah pun dibatasi guna memutus mata rantai penyebaran virus corona.

Calon Gubernur Kepulauan Riau nomor urut tiga, H. Ansar Ahmad SE MM, mengatakan berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Batam dan Bintan di tahun 2020 mengalami penurunan drastis dibanding kunjungan wisman di tahun 2019.

Dan kondisi ini diprediksi akan semakin tertekan kalau tidak disiapkan langkah-langkah strategis agar bisnis pariwisata di Kepulauan Riau bisa bangkit lagi. 

"Kita tidak boleh tinggal diam. Bisnis pariwisata harus kembali kita gairahkan agar berbagai sektor yang terdampak akibat terpukulnya sektor pariwisata ikut bangkit," kata Ansar Ahmad ketika ditemui wartawan seusai kampanye dan sosialisasi Pilgub Kepri 2020 di Perum Hang Tuah Permai Tanjungpinang, Sabtu (14/11).

Pemerintah Singapura, kata Ansar, informasinya sudah mulai membuka pintu keluar masuk negaranya sejak pertengahan Oktober 2020 lalu. Meski dalam skala yang terbatas, tapi ini merupakan sebuah kesempatan untuk kembali mengangkat bisnis pariwisata di Kepulauan Riau. Karena kebanyakan wisatawan asing yang berkunjung ke Kepri khususnya Batam dan Bintan selalu melalui pintu masuk Singapura. 

"Tugas kita adalah meyakinkan bahwa Kepri aman dari Covid 19. Kita harus berani memastikan bahwa tidak ada kluster baru Covid 19 di daerah kita. Pariwisata di Kepulauan Riau merupakan pariwisata sehat dan terjamin," jelasnya.

World Travel and Tourism Council (WTTC) memperkirakan, sekitar 50 juta orang di sektor pariwisata di seluruh dunia terancam akan kehilangan pekerjaan akibat pandemi virus corona, Asia terkena dampak terburuk dengan kisaran 30 juta pekerja.

Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah mempersiapkan sejumlah langkah-langkah mitigasi dalam menangani krisis pariwisata di Indonesia.

Dalam meyakinkan pihak asing tentang Kepri yang aman dari Covid 19 harus dikampanyekan, disosialisasikan dan didukung oleh semua pihak. Sehingga 
tahap normalisasi yang diprediksi dapat terlaksana pada Januari hingga Desember 2021 bisa terwujud. 


“Secara terintegrasi harus didata informasi industri pariwisata dan pelaku ekonomi kreatif yang terdampak COVID-19 di seluruh Kepulauan Riau. Termasuk membuka forum daring untuk menjaring masukan dari para pelaku dan stakeholder di bidang pariwisata. Masukan itu jadi bahan pertimbangan dalam menyusun kebijakan dan langkah lanjutan,” tutup Ansar.(r/mad)