Ilistrasi: Penganiayaan
TRANSKEPRI.COM.BATAM- Ketua Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Batam Kota, Salim menyambangi Mapolda Kepri, Kamis (12/11/2020) malam.
Kedatangannya untuk melaporkan dugaan penganiayaan dan atau menghalang-halangi tugas yang dialaminya saat melaksanakan tugas mengawasi kegiatan kampanye salah satu pasangan calon (Paslon) Gubernur Kepri dan salah satu Paslon Wako Batam, di komplek Ruko Pertokoan Center Park Kelurahan Taman Baloi Batam Center Kota Batam, Kamis (12/11/12) sore.
Adapun kegiatan kampanye yang dilaksanakan tersebut yakni peresmian Posko Relawan pasangan dimaksud. Kehadiran pelapor untuk mengawasi agar tidak ada terjadinya Pelanggaran Kampanye dalam PKPU No.13 Tahun 2020.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Kepri, Kombes Pol Arie Dharmanto, membenarkan pihaknya menerima laporan dugaan penganiayaan yang dialami Ketua Panwascam Batam Kota itu. Penganiayaan tersebut terjadi setelah pelapor menghubungi Komisioner Bawaslu Kota Batam dari Divisi Pengawasan dan menanyakan apakah tarian bersama diperbolehkan dalam kegiatan kampanye.
“Mendapat petunjuk dari Bawaslu yang menyebutkan tarian bersama tidak boleh, maka pelapor mendatangi salah seorang relawan dan mengatakan tarian bersama itu agar bisa dihentikan,” ujar Arie Dharmanto, Jumat (13/11/2020) pagi.
Namun, lanjut Arie, salah seorang relawan mengatakan bahwa acara Tarian bersama itu hanya hiburan dan yang bersangkutan menyampaikan bahwa kegiatan kampanye telah selesai.
“Kemudian Pelapor mendatangi tim sukses Paslon Cagub dan menyampaikan hal yang sama. Namun acara tersebut tetap dilakukan dan pada saat acara berlangsung, pelapor mengambil video untuk dokumentasi pelapor sebagai tugas pengawasan,” terang Arie.
Setelah pelapor selesai mengambil video, sambung Arie, pelapor didatangi oknum tim kampanye paslon dan dimarahi. Selain itu, sejumlah oknum masyarakat datang dan mengelilingi pelapor sambil marah-marah.
“Ada juga yang menarik dan mendorong pelapor untuk menjauhi lokasi tersebut. Dan pada saat itu ada juga yang memukul pelapor di bagian pipi kanan, perut dan lengan bagian kanan. Petugas Kepolisian dan beberapa orang dari tim kampanye kemudian membantu pelapor agar tidak menjadi sasaran amuk massa,” ucap Arie.
“Pelapor juga sudah melakukan visum di rumah sakit. Untuk pelaku saat ini masih dalam penyelidikan,” pungkas Arie. (tm)