Ini Kata Habieb Rizieq Terkait Berdamai dengan Pemerintah

Kamis, 12 November 2020

Imam Besar FPI, Habieb Rizieq

TRANSKEPRI.COM.JAKARTA- Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab mengatakan pihaknya siap melakukan rekonsiliasi atau berdamai dengan pemerintah. Rizieq pun mendesak dibukanya pintu dialog untuk membicarakan rencana rekonsiliasi tersebut.

"Mana mungkin rekonsiliasi bisa digelar kalau pintu dialog tidak dibuka. Buka dulu pintu dialognya, baru bisa rekonsiliasi. Tak ada rekonsiliasi tanpa dialog, dialog itu penting," kata Rizieq dikutip dari video di kanal YouTube FrontTV, Rabu (11/11).

"Tapi apa jawaban yang diterima? Jawaban yang kami terima, bukan pintu dialog dibuka, bukan rekonsiliasi yang didapatkan, tapi yang kita dapatkan kriminalisasi ulama," ujarnya.Rizieq mengaku sudah menawarkan dialog dengan pemerintah ketika menggelar tabligh akbar sebelum Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Menurutnya, saat itu pihaknya siap melakukan dialog kapanpun kalau pemerintah bersedia duduk dengan para habaib dan ulama.

Kali ini, Rizieq kembali siap berdialog dengan pemerintah. Namun, ia memberikan syarat kepada pemerintah agar menghentikan kriminalisasi ulama, membebaskan para aktivis hingga pelajar yang ditangkap karena menyampaikan pendapat.

"Kalau mau dialog, mau rekonsiliasi, ahlan wa sahlan. Kita siap dialog, kita siap damai, kita siap hidup tanpa kegaduhan" kata Rizieq.

Pria yang baru saja tiba dari Arab Saudi itu kemudian menyebut beberapa ulama dan aktivis yang masih ditahan karena beberapa kasus. Rizieq menyebut Abu Bakar Ba'asyir hingga aktivis KAMI, Jumhur Hidayat.Rizieq mengatakan para pihak yang mengkritik pemerintah umumnya memiliki solusi untuk disampaikan. Menurutnya, pemerintah sebaiknya mendengar dan mempelajari terlebih dahulu kritik-kritik tersebut, bukan langsung main tangkap dan penjarakan.

"Bebaskan buruh, bebaskan mahasiswa, bebaskan para pendemo, bebaskan para pelajar yang saat ini memenuhi ruang-ruang tahanan. Bebaskan dulu mereka, ke depannya kita dialog" ujarnya.

"Apa yang pemerintah mau dari umat, dari habaib, sampaikan, kami siap mendengarkan. Anda mau bicara 3 jam, 4 jam, 5 jam, 12 jam silakan, kami dengar. Tapi setelah anda bicara dengerin juga yang kita bicara (sampaikan)," kata Rizieq menambahkan. (tm)