Anggota DPRD TPI, Rina Febriani
TRANSKEPRI.COM.TANJUNGPINANG– Kelangkaan gas elpiji 3 Kg di Kota Tanjungpinang, akhirnya terungkap. Dan, bukan karena kurangnya pasokan dari Pertamina, tapi karena banyaknya warga kaya atau mampu yang menggunakan gas bersubsidi itu.
Padahal, gas elpiji 3 Kg diproduksi untuk warga miskin. Sedangkan untuk warga kaya disediakan gas elpiji 12 Kg.
Hal itu terungkap setelah rapat dengar pendapat antara Komisi II DPRD Tanjungpinang dengan Pertamina, Selasa (3/11/2020).
Sebagaimana disampaikan Rina Febriani Anggota Komisi 2 DPRD Kota Tanjungpinang kepada sejumlah media, kemarin.
Rapat itu digelar terkait kelangkaan gas elpiji 12 Kg di Tanjungpinang, ibu kota Provinsi Kepri sejak beberapa waktu terakhir.
“Ada beberapa hal yang kami tanyakan terkait kelangkaan gas di Tanjungpinang dan apa solusinya,” ujar Rina Febriani, yang menyatakan prihatin dengan kondisi itu.
Setelah rapat itu, ujar Rina, terungkap bahwa faktor kesadaran dan kebiasaan warga kota yang menjadi penyebabnya.
Warga kota berpenghasilan menengah ke atas, ternyata masih menggunakan gas elpiji 3 Kg.
Terkait hal itu Rina mengimbau warga kota yang berpendapatan menengah ke atas, agar menggunakan gas 12 Kg. Sehingga, kelangkaan gas 3 Kg bisa teratasi.
Selain itu, Rina juga minta dinas terkait di Pemko bersungguh-sungguh mengatasi kelangkaan fas 3 Kg itu. Sekaligus, mengawasi penjualan dari agen atau pangkalan. (mad)