Jerman, Inggris, Prancis dan Austria Kembali Terapkan Lockdown

Ahad, 01 November 2020

Menara Eiffel di Paris

TRANSKEPRI.COM.JAKARTA- Inggris dan Austria mengumumkan pemberlakukan lockdown kedua di kedua negara sepanjang November.

Kebijakan ini dilakukan Inggris usai kebijakan pembatasan lokal dianggap tak berhasil mengatasi penularan virus corona di negara itu. Rumah sakit pun sudah mengirimkan peringatan kalau mereka akan kewalahan dengan penambahan pasien.

"Sekarang adalah waktu untuk mengambil tindakan karena tidak ada alternatif," kata Perdana Menteri Inggris Boris Johnson lewat siaran televisi dari Downing Street, Sabtu (31/10), seperti dikutip AFP.

Lebih lanjut, menurutnya penularan virus corona di Inggris menyebar lebih cepat.

Pada hari yang sama, pemerintah Austria juga mengumumkan lockdown kedua dan penerapan jam malam hingga akhir November. Hal ini juga dilakukan untuk menghentikan meroketnya angka infeksi virus corona."Virus menyebar lebih cepat daripada skenario kasus terburuk yang masuk akal dari penasihat ilmiah kami," tutur Johnson lagi.

Lockdown dilakukan setelah jumlah hasil tes positif di negara itu melonjak dalam beberapa pekan terakhir, jauh melebihi tingkat yang tercatat pada musim semi.

Pada Jumat, Austria mencapai rekor baru dengan 5.627 kasus infeksi dalam 24 jam. Angka pada Sabtu mencapai 5.439 kasus. Padahal pada awal Oktober, tingkat infeksi baru per hari hanya dikisaran 1.000.

"Dari tengah malam Selasa hingga akhir November akan ada penguncian kedua," kata Kanselir Sebastian Kurz dalam konferensi pers.Jumlah dari mereka yang dirawat di rumah sakit akibat tertular virus juga meningkat. Terdapat penambahan 64 pasien pada Sabtu. Sehingga total yang saat ini menerima perawatan di rumah sakit menjadi 1.867.

Pemberlakuan jam malam di negara itu akan dilakukan antara jam 8 malam dan 6 pagi. Jam malam hanya dapat dilanggar karena beberapa alasan tertentu seperti tanggung jawab perawatan atau perjalanan kerja yang penting. Pemerintah setempat juga melarang pertemuan lebih dari dua rumah tangga.

Pada lockdown kedua ini, toko-toko akan tetap buka tetapi pasar Natal harus tutup. Universitas dan sekolah menengah atas juga akan melakukan pembelajaran di rumah. Tetapi taman kanak-kanak dan sekolah lain akan tetap buka. Perkantoran yang bisa melakukan kerja dari rumah juga didesak untuk melakukannya."Hotel harus ditutup dengan pengecualian atas alasan perjalanan kerja dan kami juga harus menutup restoran dan kafe, dengan pengecualian layanan pengiriman dan takeaway," jelas Kurz.

Kurz sebelumnya mengatakan dia akan melakukan yang terbaik untuk menghindari penguncian kedua tetapi mengatakan dia telah dipaksa untuk bertindak karena jumlah yang meningkat. Jika angka penularan menurun setelah lockdown, maka Austria akan terapkan pelonggaran pada Desember.

Sebelumnya, kebijakanlockdown kedua juga dilakukan oleh Jerman dan Prancis sepanjang November. Kanselir Jerman Angela Merkel meminta seluruh warganya untuk menghindari kegiatan di luar rumah yang tidak perlu selama pembatasan kembali diberlakukan. Menginap selain di rumah pun hanya boleh untuk tujuan nonpariwisata.

Presiden Prancis Emmanuel Macron juga mengumumkan penerapan pembatasan kegiatan atau lockdown hingga 1 Desember mendatang. Lockdown kembali dilakukan berkenaan dengan kasus positif virus corona yang terus meningkat tajam. (tm)