Suyono Saeran
Oleh: Suyono Saeran
Ansar Ahmad dianggap fenomenal. Namanya melambung seperti Jokowi ketika nyapres tahun 2014 lalu. Ansar Ahmad memang putra daerah Kelulauan Riau yang namanya tumbuh secara alami. Track record karier politiknya pun juga sangat terukur. Bupati Bintan dua periode yang sukses membangun daerahnya, Ketua Golkar Kepri yang menghantarkan partainya sebagai pemenang di beberapa kali Pemilu dan anggota DPR RI yang meski belum genap setahun namun torehan prestasinya diakui oleh masyarakat luas.
Banyak pihak yang mengapresiasi kerja dan prestasi Ansar ketika menduduki tiga jabatan penting itu.
Pada tahun 2005 ketika pertama kali maju sebagai calon Bupati Bintan, Ansar Ahmad dianggap sebagai sosok antitesa pejabat umumnya yang terkesan elitis. Ansar yang dikenal sebagai inisiator kepala daerah pro rakyat di Kepulauan Riau namanya menjulang karena prestasi kerjanya yang berhasil menyulap Bintan dari daerah kantong kemiskinan menjadi Bintan yang berkemajuan.
Pembelaannya terhadap masyarakat bawah ditambah pribadinya yang rendah hati seolah menjadi kekuatan dan pilihan jalur politiknya untuk tetap konsen pada kerja-kerja yang berlihak pada masyarakatnya. Ini sebuah posisi yang dipahami oleh publik sebagai pemimpin berkelas dengan pemikiran yang cerdas.
Gerakan kebijakan pro investasi yang dibuatnya di Bintan dianggap sebagai salah satu bentuk konsistensi Ansar atas narasinya yang panjang dan realistis tentang gerakan pembangunan yang tetap membuka pintu bagi pemodal asing. Karena indikator kemajuan daerah itu selalu linier dengan membanjirnya investasi di daerah itu.
Ansar semakin jelas posisinya sebagai sosok pemimpin yang saat ini berdiri di titik episentrum yang seluruh pandangan mata tertuju padanya. Yang seluruh telinga dipasang kuat-kuat untuk mendengar seluruh gerak geriknya.
Kenapa Ansar memilih berhenti dari DPR RI dan maju mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur Kepri? Karena kerisauan tentang Kepri yang masih stagnan. Sebagai putra daerah dirinya merasa bersalah kalau hanya diam dengan masa depan negeri, tempat tembuninya terkubur, belum juga mengalami kemajuan seperti yang diimpikan. Apalagi dorongan begitu kuat mengalir dari para tokoh masyarakat, para pengusaha kuat, akademisi, kekuatan politik, kaum ibu-ibu, kaum mileneal dan aktivis yang menginginkan Ansar maju di Pilgub Kepri 2020.
Ketika dirinya menyatakan maju di Pilgub Kepri, gaung dukungan langsung bergemuruh sampai ke pelosok dan pesisir di Kepulauan Riau. Sejurus itu sejumlah deklarasi dukungan di berbagai wilayah untuk memberinya dukungan juga muncul dimana-mana. Fenomena itu sebagai bukti kuat bahwa Ansar dinilai sosok yang tepat untuk Kepri ke depan.
Jika rakyat dengan kepalan tangan berteriak Indonesia negaraku, Jokowi Presidenku, maka masyarakat Kepulauan Riau dengan lantang berseru, Ansar Ahmad Gubernurku!
Kenapa harus Ansar? Sebab, Ansar dianggap sebagai jawaban alternatif terhadap kekecewaan masyarakat Kepulauan Riau terhadap kondisi daerah ini yang 'hanya biasa-biasa saja'.
Pertama, komitmen Ansar Ahmad untuk mengangkat martabat masyarakat desa, pesisir dan pedalaman dalam program Kepri Bangkit dan Kepri Membangun, dipandang sebagai harapan kembalinya keberpihakan terhadap orang-orang kecil yang selama ini terpinggirkan secara struktural. Ini sesuatu yang tampaknya remeh. Tapi, semangatnya memilih untuk bersama dengan kepentingan masyarakat kecil tidak bisa dipandang sebagai sesuatu yang kecil.
Kedua, terobosan investasi murah dan mudah serta bantuan dan pemberdayaan terhadap UKM dinilai sebagai langkah taktis Ansar memakmurkan Kepuluan Riau.
Ketiga, perhatiannya yang luar biasa pada dunia pendidikan, Posyandu, imam masjid, pengelola tempat ibadah, guru-guru PAUD, RT/RW, guru PTQ, dan bantuan stimulan bagi masyarakat kurang mampu merupakan jawaban bagaimana seorang pemimpin harus berdiri di tengah masyarakat yang dipimpinnya.
Keempat. Ansar Ahmad juga dikenal sebagai sosok pemimpin yang selalu memegang teguh komitmen hukum. Ansar adalah sosok yang dalam mengambil setiap keputusan mendasarkan kepada hukum yang berlaku. Karena itu, Ansar tak ada beban masa lalu, karena semuanya dilakukan dalam koridor hukum dan regulasi yang ada.
Kelima, Ansar diasosiakan publik sebagai sosok yang smart. Baik konsep, narasi, maupun kinerjanya. Identifikasi ini diakui publik karena memang dalam fakta sehari-hari Ansar merupakan sosok yang sederhana, murah senyum, baik hati, cerdas dan punya program yang realistis.
Kesantunan dan sikap humble sebagai pola komunikasi politik Ansar dinilai juga mampu menimbulkan persepsi positif publik terhadap gaya kepemimpinannya yang merakyat.
Kemampuan Ansar menyapa dan mengajak bicara lawan politik juga menjadi faktor penting untuk menyatukan keterbelahan sosial dan polarisasi yang selama ini terjadi.
Setidaknya, lima faktor ini yang membuat jalan politik Ansar Ahmad semakin efektif dan mampu menjadi faktor magnetik rakyat mengapresiasi dan memberikan dukungan penuh padanya. Apresiasi itu bisa dilihat dari hasil survei yang dari hari ke hari elektebilitasnya terus menanjak.
Masih juga apriori terhadap Ansar Ahmad? ***