MEREKA BEKERJA DENGAN HATI DAN CINTA

Ahad, 18 Oktober 2020

Suyono Saeran

Oleh: Suyono Saeran

Pagi tadi sebuah pesan whatsapp (WA) masuk ke handphone saya. Pesan tersebut dikirim oleh seorang ibu-ibu yang mengaku bernama Lela dan tinggal di Pulau Laut Kabupaten Natuna. “Assalamu ‘Alaikum Pak. Saya bu Lela dari Pulau Laut Natuna. Saya pendukung Pak Ansar siap membantu untuk kemenangan beliau di Pulau Laut. Beliau pemimpin yang baik. Sampaikan salam saya untuk Pak Ansar ya pak,” begitu bunyi pesan WA yang saya terima dari nomor yang tidak saya kenal tersebut.

Pesan yang disampaikan Bu Lela tersebut jujur membuat saya terharu. Ibu itu tinggal di Pulau Laut. Sebuah gugusan pulau paling ujung di negeri ini. Perjalanan untuk bisa ke Pulau Laut bukan ditempuh dengan cara yang mudah. Harus menggunakan speed atau kapal kayu yang ditempuh dengan waktu sekitar 7 jam perjalanan dari Ranai, ibu kota Kabupaten Natuna.

Jangan pernah bermimpi perjalanan naik speed ke Pulau Laut adalah perjalanan santai bak naik kapal pesiar Oasis of The Seas yang dihiasi alunan merdu Waiting For You dari saxophone milik Kenneth Bruce Gorelick alias Kenny G. Perjalanan ke Pulau Laut adalah perjalanan menghadapi ombak badai yang bergulung-gulung. 

Namun karena kecintaan Bu Lela terhadap sosok Ansar Ahmad, dirinya siap memberikan hati, pikiran dan tenaganya untuk memenangkan Ansar Ahmad di Pulau Laut dalam pemilihan Gubernur Kepri pada 9 Desember 2020 nanti.

“Akan kami bantu sepenuhnya. Saya akan ajak masyarakat Pulau Laut untuk memilih Pak Ansar. Beliau pernah ke tempat kami. Meski jauh, beliau tetap peduli sama kami,” begitu lanjut pesan WA Bu Lela.

Dari pesan whatsApp yang dikirim Bu Lela tersebut menggambarkan betapa nama besar Ansar Ahmad terpatri kuat di masyarakat Kepulauan Riau. Tidak hanya di kota, di desa atau pedalaman, bahkan nama itu menelusup masuk ke rumah-rumah kampung yang berderet di pinggir-pinggir pantai.  Nama Ansar Ahmad ternyata juga bergemuruh di Pulau Laut, sebuah pulau di ujung negeri. Sebuah pulau di Kabupaten Natuna yang posisinya  berada di tengah Laut China Selatan. 

Ketika saya dan Pak Ansar berkunjung ke Desa Belungkur, sebuah desa paling utara di Kabupaten Lingga, masyarakatnya juga punya antusiasme yang sama.

“Pak Ansar lah yang mau ke tempat kami. Desa kami ini jauh dan akses jalannya rusak berat. Untuk bisa masuk ke Belungkur harus melalui hutan sagu yang jalannya becek dan berlumpur. Tetapi Pak Ansar tetap mau berkunjung ke desa kami. Atas kepedulian dan kebaikan Pak Ansar kami siap membantu memenangkan beliau di Pilgub Kepri,” kata Sofyan, salah seorang tokoh pemuda Desa Belungkur.

Di Pulau Kasu, Kota Batam, seorang tokoh pemuda yang bernama Mulyadi juga punya semangat yang sama. “Saya sekali saja bertemu dengan Pak Ansar. Orangnya memang baik dan punya kepedulian. Orang baik itu layak diperjuangkan. Dan Pulau Kasu insyaa Allah akan memberikan suara terbanyak buat beliau,” katanya.

Niat tulus Bu Lela, Sofyan dan Mulyadi adalah gambaran bagaimana mereka bekerja di lapangan untuk memenangkan Ansar – Marlin karena dilandasi dengan kecintaan dan kesungguhan hati. Mereka bekerja meyakinkan masyarakat di daerahnya bukan karena motivasi untung rugi atau karena sebuah janji yang ditawarkan  kepadanya. Mereka ingin Kepulauan Riau ada perubahan dengan pemimpin baru yang punya visi ke depan. 

Karena itu mereka terus berjalan dari pintu ke pintu mengajak masyarakat untuk satu tekad dan satu tujuan memenangkan Ansar Ahmad – Marlin Agustina di Pilgub Kepri 2020. “Menjual Pak Ansar itu enak banget. Masyarakat mudah menerima dan mau mendukung karena memang Pak Ansar sebagai pemimpin sudah terbukti kinerjanya,” Titin seorang ibu rumah tangga di Jalan Salam Tanjungpinang.

Titin yang merupakan anggota relawan Tim Elit’s yang dimotori Sri Akhiyati Marwiyatiningsih ini bahkan dengan biaya sendiri membuat masker yang berlogo Ansar – Marlin. Titin mengaku tidak masalah berkorban sedikit untuk pemimpin yang akan mengorbankan seluruh hidupnya untuk kebaikan dan kemajuan masyarakat dan daerahnya.

“Saya cinta pak Ansar dan Bu Marlin. Berkorban untuk yang dicintai itu wajar. Dan saya akan tetap terus bergerak dan mengajak masyarakat untuk mendukung, memenangkan dan memilih Pak Ansar di Pilgub nanti,” kata Titin dengan semangat.  

Tim Elit’s yang terdiri dari kalangan ibu-ibu pengusaha kuliner rumahan ini sudah menyebar ke semua titik di beberapa daerah di Kepulauan Riau. “Tiap hari kita berkunjung ke majelis taklim, arisan ibu-ibu dan beberapa kelompok masyarakat.

Dalam memenangkan Ansar – Marlin kita bekerja dengan hati. Selain bisa menikmati yang dikerjakan, bekerja dengan sepenuh hati hasilnya pun akan maksimal. Ketika kita bekerja dengan hati, kemauan kita akan lebih kuat. Pikiran kita akan semakin tajam, sehingga akan lebih produktif dibanding bekerja tanpa hati. Dorongan hatilah yang menggerakkan pikiran, kemauan dan tindakan kita untuk memenangkan pasangan nomor urut 3 Ansar Ahmad – Marlin Agustina,” katanya.

Langit Tanjungpinang begitu cerahnya. Saya lihat rombongan ibu-ibu Tim Elit’s itu masih terus berjalan dari pintu ke pintu di wilayah Batu 9 Tanjungpinang Timur. Wajah mereka tetap dihiasi senyum dan tatapan semangat yang tak juga reda.

Masker dan kalender bergambar Ansar – Marlin yang mereka bawa satu persatu dia bagikan ke masyarakat. Mereka tak hirau penat dan letih karena semangat dan cinta telah memompa andrenalin ke seluruh tubuhnya  untuk terus bergerak demi Ansar Ahmad dan Marlin Agustina. Demi Kepulauan Riau yang aman dan berkemajuan seperti yang diimpikan oleh semua orang.***