Ilustrasi: Wisman
TRANSKEPRI.COM.JAKARTA- Pandemi virus Corona membuat sektor pariwisata terdampak signifikan. Khusus wisata DKI Jakarta, kunjungan turis asing anjlok hingga 99 persen.
Pelaksana Tugas Kadisparekraf DKI Jakarta, Gumilar Ekalaya, menuturkan bahwa pemerintah tengah mencari titik tengah agar pariwisata bisa bangkit kembali tanpa mengesampingkan kesehatan masyarakat. Sebab, kunjungan wisatawan mancanegara telah turun drastis.
"Grafik kunjungan wisman dan wisnus selama pandemi kita lihat untuk wisman hampir 99 persenlah ya anjlok dari mulai bulan April sampai sekarang," kata Gumilar dalam Webinar MICE & Tourism Indonesia Pasca Pandemi, Kamis (15/10/2020).
Kondisi kunjungan wisatawan nusantara juga mengalami penurunan semenjak dilakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang menyebabkan 20 destinasi DKI Jakarta. Namun seiring adanya PSBB transisi kunjungan wisnus berangsur membaik.
"Tapi untuk wisnus masih terlihat ada tren kenaikan pada bulan Juli Agustus, dan juga untuk tingkat hunian kamar di bulan Juni sudah mulai ada kenaikan sedikit," kata Gumilar.
"Seluruh fasilitas hotel masih ditutup untuk sekarang. Kita juga masih sangat hati-hati ya seperti fasilitas di hotel seperti kolam renang, spa itu kita masih belum izinkan memang," ujar Gumilar.Industri perhotelan pun mengeluh akan hal ini. Saat PSBB diperketat semua hotel hanya melayani room service. Sudah begitu berbagai fasilitas hotel masih ditutup.
Namun, Gumilar menuturkan kini industri perhotelan telah terbantu karena adanya stimulus dari Kementerian Pariwisata. Rencananya, perhotelan dan restoran akan mendapatkan total stimulus 3,3 triliun dari Kemenparekraf.
"Ke depan ada stimulus sekitar Rp 3,3 triliun dari Kemenpar untuk hotel dan restoran Indonesia, dimana Jakarta mendapatkan sekitar Rp 511 M untuk tahun 2020," dia menambahkan.(tm)