Ilustrasi: Hutan
TRANSKEPRI.COM.PADANG- Sebanyak 86 warga asal Kabupaten Lima Puluh Kota dinyatakan hilang di kawasan hutan perbatasan Kabupaten Agam, Sumatra Barat pada Sabtu 3 Oktober 2020.
Kalaksa BPBD Agam M Luthfi AR menyebut, puluhan orang ini masuk ke hutan untuk melakukan survei lokasi atau menemukan kawasan destinasi wisata baru.
"Betul, ada 86 warga asal Lima Puluh Kota hilang atau hilang kontak. Sekarang sedang dilakukan pencarian," kata Luthfi, seperti dikutip dari Republika, Minggu.
Ia menjelaskan, rombongan tersebut melakukan kontak terakhir pada Sabtu 3 Oktober. Luthfi berkata, 86 orang yang berasal dari Nagari Suayan ini diketahui masuk dari Kecamatan Akabiluru, Lima Puluh Kota.
Sementara ini, cuaca di Agam dan sekitarnya tak begitu baik, karena diliputi mendung dan hujan. Namun, Luthfi memastikan, tim dari BPBD Agam dan Basarnas sudah terjun ke lokasi untuk melakukan pencarian.
Rombongan diketahui berangkat pukul 08.00 WIB. Namun, hingga sore, rombongan belum juga kembali. Beberapa anggota rombongan pada pukul 20.30 WIB masih bisa dihubungi, dan melaporkan bahwa mereka kehabisan bekal.
Sejak saat itu kontak mulai terputus. Tapi ada yang sempat memberikan GPS yang memperlihatkan pergerakan dari Jorong Babukik Nagari Kamang Mudiak, Kamang Magek, Agam.(tm)