Muhammad Nizar
TRANSKEPRI.COM.LINGGA- Muhammad Nizar mungkin tidak asing lagi bagi masyarakat Kabupaten Lingga. Orang nomor dua di Kabupaten Lingga tersebut, punya sederet jabatan. Dipercayakan jadi Ketua DPRD Lingga hingga menjadi Wakil Bupati Lingga adalah titipan dari yang Maha Kuasa kepada dirinya.
Kami mencoba menelusuri jejak dari rekan-rekan semasa kecil Bang Nizar kami memanggilnya. Meski jabatan tinggi sudah beberapa kali diperoleh, wajahnya begitu ceria ketika dibanggil abang ketimbang dipanggil dengan pak Wakil Bupati.
Salah satu rekan teman kecil Bang Nizar dari Pulau Kecil di Hulu ibukota Kabupaten Lingga, bernama Pulau Kolombok menjadi saksi bisu lahirnya anak nelayan yang beberapa kali menjadi public figur lewat prestasi gemilang dari seorang politisi hingga memimpin birokrat di negeri Bunda Tanah Melayu.
"Ayah bang Nizar itu hanya seorang guru Agama, dan mengajar ngaji di Kampung Kami," ujar Ajay salah satu teman sekampung M Nizar.
Mendengar itu kami mencari jejak apa sebenarnya yang menjadi profesi dari ayah mantan Ketua DPRD Kabupaten Lingga ini. Memang sulit dibayangkan bagaimana Bang Nizar dapat mengenyam pendidikan hingga sarjana Strata 1 di universitas ternama di Provinsi Sumatera Utara.
Mendapat pendidikan dari hasil seleksi siswa berprestasi meyakinkan Nizar muda untuk melangkah meninggalkan kampung kecil di hulu Daik. Dari keterangan teman sekampungnya, selain guru ngaji dan guru agama, orang tua Bang Nizar juga menghidupi anak-anaknya dari hasil nelayan dengan sampan yang kecil yang tidak bermesin untuk mencari ikan dan menafkahi keluarga.
"Orang tue die tu cume punye sampan kecil, bukan pompong besar tapi dapat menghidupi keluargenye," ujar teman sekampung Bang Nizar.
Sekelumit prestasi yang diraih tidak lepas dari kecerdasan otak serta doa orang tua, dan orang-orang terdekat beliau sehingga pria yang menamatkan sekolah di SD Negeri di Pulau Kecil Kolombok tersebut, kemudian menyebrang sampan melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 di Daik Lingga, dan melanjutkan lagi pendidikan SMA Negeri 1 Daik Lingga.
Meski rekan-rekannya saat ini sudah banyak yang melanjutkan Magister, namun Muhammad Nizar masih tetap bangga menyandang Sarjana Sosial yang diraihnya dengan susah payah selama empat tahun lebih lamanya.
Prestasi di Bidang Pemerintahan
Dipercayakan sebagai wakil bupati dan berbagi tugas dengan bupati yang tak lain merupakan mentornya di dunia Politik, Muhammad Nizar mendapat porsi yang tidak biasa dengan wakil-wakil Bupati yang ada di Indonesia barangkali.
Beliau dipercayakan untuk menentukan semua kebijakan yang menyangkut birokrasi dan mengatur segala urusan rumah tangga dipemerintahan. Sementara sang Mentor sibuk dengan berbagai inovasi-inovasi dan melakukan lobi pusat untuk peningkatan sumber daya manusia di Lingga dan menarik investor serta meningkatkan pendapatan daerah.
Alhasil begitu banyak prestasi yang diperoleh oleh Muhammad Nizar, sebagian kecil yang masih tersimpan di jejak digital yang kami telusuri di antaranya, menjadikan Lingga sebagai wilayah yang mendapat penghargaan Adipura padahal tidak mudah mendapatkan prestasi ini.
Kemudian di bawah Muhammad Nizar dengan niat yang tulus, dalam sejarah Kabupaten Lingga semenjak terbentuk selalu mendapat predikat WDP atau Wajar Dengan pengecualian dari Badan Pemeriksa Keuangan, suatu predikat yang memprihatinkan.
Namun Muhammad Nizar tancap gas dari awal pemerintahannya sehingga di bawah nahkoda AWe-Nizar Kabupaten Lingga berhasil meraih predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari Badan pemeriksa keuangan (BPK) secara berturut-turut hingga saat ini.
Sungguh pencapaian yang tidak mudah, karena saat keduanya memimpin Kabupaten Lingga mengalami defisit yang sangat parah dan nyaris dinyatakan Collaps dalam istilah perusahaan.
Tidak sampai disitu, berkat kepiawaian Bang Nizar merangkul tim dalam pengelolaan anggaran, setelah mendapat kepercayaan dari sang mentor untuk mengelola pemerintahan, Bang Nizar juga sukses melepaskan Kabupaten Lingga dari bayang-bayang suram akibat defisit anggaran.
APBD Kabupaten Lingga pun melejit hingga mencapai 1 triliun lebih.
Masih banyak prestasi yang tidak dapat kami tulis disini, karena ketika ditemui Bang Nizar pun menolak untuk mempublikasikan beberapa program yang telah dicapainya, karena baginya prestasi tersebut diperoleh bukan hanya kerjanya seorang tapi dari hasil kerja tim dan dukungan seluruh masyarakat Kabupaten Lingga.
"Kami tidak ingin riyak dengan segala prestasi yang kita raih, tapi apa yang
menjadi komitmen untuk melanjutkan pembangunan ini harus diketahui oleh masyarakat. Karena pencapaian lima tahun ini bukan milik AWe-Nizar tapi milik semua masyarakat Kabupaten Lingga," ujar Muhammad Nizar ketika ditemui beberapa waktu yang lalu.(tm)