Generasi Muda Kepri Harus Disiapkan Hadapi Persaingan Global

Selasa, 22 September 2020

Ansar Ahmad, Calon Gubernur Kepri Silaturahmi dengan Masyarakat Karimun

TRANSKEPRI.COM.KARIMUN,- Globalisai menuntut generasi muda dan angkatan kerja untuk mampu menguasai keterampilan dan pengetahuan. Bila tidak, bukan tak mungkin mereka  tergilas dalam persaingan global.


Calon Gubernur Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad SE MM, mengatakan, Kepulauan Riau di masa akan datang dihadapkan pada persoalan persaingan global yang kian kuat. Persaingan tidak hanya di bidang ekonomi tetapi juga memperoleh kesempatan kerja. 


Oleh karenanya, perlu dipersiapkan secara matang agar bisa memberikan keuntungan bagi putra putri Kepulauan Riau dengan menyiapkan sumber daya manusia dan lapangan kerja yang berkualitas. Apabila tidak ditangani dengan baik, maka banyak masyarakat kita hanya jadi penonton ketika lapangan kerja terbuka lebar di depan mata.


Pernyataan Ansar Ahmad tersebut di sampaikan ketika menggelar silaturahmi dengan masyarakat Desa Pamak Kecamatan Tebing Kabupaten Karimun, Selasa 22 September 2020. “Salah satu upaya meningkatkan daya saing tenaga kerja kita adalah dengan pendidikan vokasi. Pendidikan vokasi itu bisa membangun SDM Kepri yang berdaya saing global,” kata Ansar Ahmad yang mantan Bupati Bintan dua periode ini.


Ansar mengatakan, generasi muda harus dapat mengembangkan potensi diri agar dapat bersaing. Selain itu, pentingnya penguasaan teknologi juga tak kalah penting serta menjaga nasionalisme dan etika.


Lebih lanjut ia menuturkan, kebutuhan industri terhadap tenaga kerja muda, cekatan, dan terampil sangatlah tinggi. Tak hanya itu, dunia industri juga membutuhkan tenaga kerja dengan sikap dan softskill yang baik, siap dengan perubahan, inovatif serta memiliki daya tahan tinggi.


“Pilihan Anda masuk sekolah vokasi adalah langkah yang tepat untuk mempersiapkan masa depan di era global dan menuju Kepulauan Riau emas yang kita banggakan,” tuturnya.


Pendidikan vokasi, lanjutnya, merupakan pendidikan yang berorientasi pada keahlian dan kepakaran yang khas serta berkemampuan untuk siap kerja. Dengan demikian, lulusan pendidikan vokasi mampu bersaing secara global karena fokus pada pengembangan keterampilan dan teknologi aplikatif.


Pemerintah daerah, lanjut Ansar, bisa memfasilitasi pendidikan vokasi melalui pendirian D-4 dan S-2 terapan. Langkah tersebut diambil sebagai upaya memberikan saluran bagi lulusan D-3 untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. “Keterlibatan pemerintah daerah merupakan sebuah keniscayaan yang diperlukan dalam mendorong tumbuhnya pendidikan vokasi ini. Ini harus dimulai sekarang. Kalau tidak, anak-anak muda Kepulauan Riau dikhawatirkan akan kehilangan momentum dan kesempatan,” pungkasnya. (mad)