Sejumlah tamu hadir saat penandatangan kerjasama pengelolaan air bersih di Batam
TRANSKEPRI.COM.BATAM- Deputi IV Bidang Pengusahaan Badan Pengusahaan (BP) Batam, Syahril Japarin membenarkan bahwa PT Moya Indonesia yang akan menggantikan PT ATB mengelola air bersih di Batam saat masa transisi, bakal memberikan setoran ke negara sebesar Rp300-an miliar untuk masa kontrak enam bulan.
"Ya, kalau diestimasikan besarannya berkisar di angka Rp300-an miliar untuk masa kontrak enam bulan, karena realisasi pastinya, tergantung dari jumlah debit air yang disalurkan ke konsumen," ujar Syahril saat menjawab pertanyaan wartawan dalam konferensi pers yang di gelar di gedung BP Batam, Senin (14/09/20) terkait pengelolaan air bersih di Batam pasca berakhirnya kontrak PT ATB.
Dijelaskan Syahril, besaran setoran yang diberikan oleh PT Moya Indonesia, secara nominal memang jauh lebih besar dibandingkan dengan yang selama ini disetor PT ATB, yakni sebesar Rp24 miliar pertahun.
Pada kesempatan itu Syahril juga menjelaskan bahwa terjadinya kenaikan signifikan setoran PT Moya Indonesia dibandingkan PT ATB, karena saat ini BP Batam telah memiliki sejumlah asset yang diwariskan oleh PT ATB, artinya kata Syahril PT Moya Indonesia harus membayar lebih mahal dari ATB yang sewaktu pertama mengelola air di Batam, harus mengeluarkan investasi besar untuk membeli sejumlah peralatan dan teknologi yang dibutuhkan.
Disinggung perihal kemungkinan besaran setoran PT Moya Indonesia yang naik signifikan dibandingkan setoran PT ATB, bakal berdampak pada kenaikan tarif air ke pelanggan, Syahril mengatakan bahwa sejauh ini pihaknya tidak akan menaikkan tarif air ke pelanggan.
Sementara itu Sekretaris Perusahaan PT ATB, Maria Y Jacobus yang dikonfirmasi terkait besaran setoran PT ATB selama ini ke BP Batam sampai berita ini dirilis belum memberikan jawaban. (009)