Jakob Oetama
TRANSKEPRI.COM.JAKARTA- Presiden Joko Widodo turut berduka cita atas kepergian tokoh pers sekaligus pendiri Harian Kompas, Jakob Oetama pada Rabu (9/9) dalam usia 88 tahun. Ucapan duka cita itu disampaikan Jokowi lewat akun twitternya.
"Turut berduka cita atas kepergian Bapak Jakob Oetama, tokoh pers, pendiri dan pemimpin Harian Kompas, hari ini di usia 88 tahun," tulis Jokowi, Rabu (9/9).
Menurut dia, semasa hidupnya, Jacob merupakan seorang jurnalis dengan daya kritis yang tinggi.
"Almarhum seorang jurnalis sejati, punya daya kritis tinggi, yang disampaikan dengan bahasa halus dan santun," kata Jokowi.
"Telah meninggal dunia pendiri Kompas Gramedia, Pak Jakob Oetama" demikian pernyataan dari Kompas TV.Jakob meninggal dunia pukul 13.05 WIB, Rabu (09/09/20) siang setelah kritis sejak dua pekan terakhir.
Rencananya, jenazah Jakob akan dimakamkan di tempat perisitirahatan terakhir Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.
Jakob merupakan jurnalis senior Indonesia yang dikenal sebagai pendiri dan pemilik Kompas Gramedia Group."Jenazah akan dibawa ke tempat persemayaman di Gedung Kompas Gramedia, disitu Pak Jakob akan menerima penghormatan terakhir, sebelum dimakamkan di taman makam pahlawan Kalibata, Jakarta," demikian pernyataan kompas.com.
Pria kelahiran 27 September 1931 ini mengawali kariernya sebagai jurnalis dengan menjadi redaktur di majalah mingguan Penabur pada 1956.
Pada 1963, ia menerbitkan majalah Intisari bersama rekannya sesama jurnalis, PK Ojong. Dua tahun kemudian, mereka mendirikan harian Kompas pada 28 Juni 1965. (tm)