Baliho dukungan Aliansi Batak Marsada yang menuai protes
TRANSKEPRI.COM.BATAM- Munculnya reklame berisikan dukungan dari Aliansi Batak Marsada (ABM) untuk pasangan bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri, Ansar Ahmad dan Marlin Agustina Rudi, menuai protes sejumlah masyarakat Batak yang berada di Kepri.
Selain untuk Ansar-Marlin, reklame raksasa tersebut juga menampilkan dukungan dari ABM untuk pasangan bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Batam Muhammad Rudi-Amsakar Achmad. Papan iklan tersebut terlihat di beberapa sudut di Kota Batam.
Perbincangan bernada protes lantas tersebar di sejumlah media sosial seperti Facebook, WhatsApp, juga di kedai kopi. Muaranya, banyak kalangan meminta dan mendesak reklame tersebut diturunkan.
Juardo Siburian, misalnya, menjadi salah satu warga Batak yang memprotes kehadiran reklame tersebut. “Tolong yang membuat dan memasang baliho untuk klarifikasi, apakah semua warga Batak mengetahui dan mendukung reklame tersebut? Apakah ketua-ketua marga dan tokoh Batak sudah duduk satu meja untuk mendiskusikan ini? kata Juardo, Selasa (1/9).
Protes ini juga disuarakan Juardo di media sosial pribadinya. Juardo meminta kepentingan politik untuk tidak mengklaim atau mengatasnamakan suku Batak. Ia tak ingin kepentingan pribadi justru disangkutkan dengan klaim kelompok.
“Jangan jual Batak demi kepentingan pribadi dan kelompok. Apa yang pernah Anda perbuat untuk orang Batak yang di Kepulauan Riau, terkhusus Batak yang di Kota Batam? Jangan mengatasnaman orang lain, jangan juga jual suku Batak untuk kepentingan politik,” tegas Juardo.
Terpisah, Susanto Siregar juga menyatakan kritik serupa. Susanto meminta baliho raksasa yang mengatasnamakan suku Batak untuk kepentingan politik segera diturunkan. Ia juga mendesak pihak terkait untuk meminta maaf atas insiden yang dinilai merugikan warga Batak.
“Kami meminta dalam waktu 1X24 jam reklame tersebut segera diturunkan dan menggantinya dengan permintaan maaf. Kami merasa dirugikan dengan tindakan tersebut. Jangan sekali-kali membawa Batak kedalam kepentingan politik pribadi,” kata Susanto.(tm)