Ilustrasi Penggunaan Masker
TRANSKEPRI.COM.BERLIN- Pendemo anti menerapkan protokol kesehatan di Berlin, Jerman, Sabtu (29/8) waktu setempat dibubarkan polisi. Saat aksi pencegahan Covid-19, seperti penggunaan masker juga tidak diterapkan.
Dikutip dari AFP, sekitar 20 ribu orang ikut dalam aksi tersebut. Mereka enggan menggunakan masker dan menerapkan jaga jarak selama aksi unjuk rasa.
"Aturan jaga jarak tidak dihormati oleh sebagian besar pengunjuk rasa meski ada imbauan berulang kali," kata polisi di lokasi demo, dikutip dari AFP. "Tidak ada jalan lain selain membubarkan kerumunan," imbuh polisi.
Massa aksi terdiri dari perpaduan antara kaum kiri, kanan, serta penganut teori konspirasi. Massa aksi tak hanya terdiri dari orang dewasa, tapi juga anak-anak.
Puluhan ribu orang yang saat ini berkumpul di Berlin itu memprotes kebijakan Pemerintah Angela Merkel yang memperketat aturan pencegahan Covid-19, termasuk pengenaan denda 50 euro atau Rp865 ribu jika kedapatan tak pakai masker.
Massa aksi yang kembali turun ke jalan hari ini mengklaim mereka memperjuangkan kebebasan. Mereka tak sudi diatur negara dalam urusan menerapkan protokol kesehatan.
"Kami di sini untuk mengatakan bahwa kita harus berhati-hati! Krisis akibat Covid-19 ataupun tidak, kita harus mempertahankan kebebasan kita," kata seorang Christina Holz (22), seorang peserta aksi kepada AFP.
"Saya bukan simpatisan golongan ekstrem kanan. Saya di sini untuk memperjuangkan kebebasan fundamental kita," ucap demonstran lainnya, Stefan (43).(007)