Akademi Kepolisian
TRANSKEPRI.COM.JAKARTA- Wakil Gubernur Akademi Kepolisian (Akpol) Brigadir Jenderal Agus Salim menegaskan calon taruna maupun taruni yang diterima untuk menempuh pendidikan kepolisian harus memenuhi unsur sehat jasmani dan rohani.
"Catar (calon taruna) yang kita terima tentunya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani," ujar Agus, Jumat (7/8) seperti dilansir Antara.
Informasi tersebut diunggah ke media sosial oleh akun Twitter bernama @siap_abangjagoo. Akun tersebut mengaku sebagai calon taruna Akpol peringkat satu di Kepulauan Riau. Namun dirinya gagal melanjutkan pendidikan karena positif hasil tes swab membuktikan ia positif Covid-19.Hal tersebut dia sampaikan menanggapi informasi viral di media sosial mengenai calon taruna Akpol dari Batam, Kepulauan Riau, yang tereliminasi karena dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.
Ia tak setengah tak percaya dengan hasil itu karena sebelumnya ia sudah menjalani rapid test dengan hasil nonreaktif. Calon taruni itu kemudian melakukan tes swab mandiri setelah itu, dan hasilnya negatif.
Agus mengatakan pihak yang berkompeten untuk memberikan penjelasan terkait tereliminasinya calon taruna tersebut adalah ketua panitia daerah penerimaan calon taruna/teruni Akpol Batam, dalam hal ini Kapolda Kepulauan Riau.
"Kalau kami di Akpol hanya menerima catar yang sudah lulus panpus (panitia pusat) untuk dididik di Akpol," ujar Agus.
Dia menyarankan agar mereka berkonsultasi dengan panitia daerah setempat untuk meminta prioritas pada pelaksanaan penerimaan calon taruna/taruni Akpol tahun depan.Kendati demikian, Agus tetap memberikan semangat kepada calon taruna/taruni yang telah memenuhi syarat namun gagal menempuh pendidikan di Akpol pada tahun ini.
"Untuk catar yang sudah penuhi syarat dan tidak diberangkatkan ke Akpol jangan patah semangat, konsultasikan dengan panda (panitia daerah) setempat dan minta prioritas untuk tahun depan, karena sesungguhnya kegagalan adalah sukses yang tertunda," ucap Agus.(tm)