Traveling pertama kali baik di dalam maupun luar negeri bisa memberikan kisah yang membekas di hati. Berikut cerita first time traveling yang begitu berkesan.
Seorang traveler bernama Jonathan (25) berkisah tentang perjalanan pertamanya bersama teman-teman yang tak terlupakan. Waktu itu tahun 2010 dan ia pergi ke Karimunjawa. Untuk segala urusan terkait liburan, sudah ia serahkan kepada operatur tur, jadi ia tingga terima beres.
Secara keseluruhan, liburan Jonathan sangat menyenangkan. Sampai akhirnya ia kebagian tempat duduk di bagian atas kapal dengan atap terbuka. Pria ini mengatakan bahwa saat itu cuacanya sangat panas dan ia harus bertahan selama 6 jam pelayaran.
"Enam jam di atap kapal, rasanya kayak ikan teri yang diasinin. Bule-bule juga pada di sana. Saking panasnya akhirnya dikasih terpal, terus orang-orang pada neduh semua di situ," ujar Jonathan kepada detikTravel, Kamis (5/11/2015).
Saat-saat berlayar dengan cuaca panas itu masih melekat di ingatan Jonathan. Nah, selain kisah kepanasan itu, ada satu hal yang membuatnya sedikit menyesal, yaitu tidak membawa kamera bagus untuk foto-foto di Karimunjawa yang begitu indah. Dia juga merasa gengsi untuk minta difoto oleh temannya, padahal mungkin teman Jonathan dengan senang hati mau memotret dirinya.
"Yang belum terbawa waktu itu kamera sih, jadi bawa handphone saja. Selain foto-fotonya kurang mantap, nggak bisa foto sendiri juga karena agak gengsi minta tolong fotoin temen," ungkapnya.
Lain lagi kisah yang dimiliki oleh Rohman (23) yang berangkat ke London di Inggris bersama teman-temannya tahun 2012 lalu. Perjalanan itu sangat berkesan karena selama sekitar 16 hari di sana, setiap harinya diisi dengan jalan-jalan keliling kota.
"Banyak sih, setiap hari pasti jalan-jalan. Paling inget pas ke London Dungeon. Konsepnya keren banget, kalau disuruh ke sana lagi tetap mau," kisah Rohman sambil tertawa.
Tapi di balik kisah bahagianya itu, ia juga mengalami sebuah hal buruk yaitu kehilangan tas ketika belanja di salah satu pusat perbelanjaan di London. Rohman waktu itu tidak terlalu menjaga tasnya, padahal semua dokumen berharga ada di situ.
"Tas hilang di pusat perbelanjaan di Oxford Street kalau nggak salah. Tempatnya ramai banget dan baru tau kalau tas selempangnya nggak ada. Kesalahannya adalah saya meletakkan semua hal penting di tas tersebut, termasuk paspor, uang, kartu dan lain-lain," tuturnya.
Ketika menyadari tasnya hilang, ia langsung mengecek kembali tempat yang ia lewati di pusat perbelanjaan itu dan bertanya ke pegawai. Namun tidak ada yang mengaku melihat tas yang dimaksud. Rohman kemudian lapor ke kantor polisi setempat dengan harapan bisa mengecek di CCTV.
Sayangnya CCTV tidak bisa diakses untuk mengecek siapa yang mencuri tas pria ini. Dia hanya dibantu membuat surat kehilangan dan kalau tasnya ketemu akan dihubungi. Setelah ke kantor polisi, Rohman juga ke KBRI untuk membuat paspor pengganti. Beruntung, 2 hari kemudian ia mendapat telepon bahwa tasnya ketemu.
"Alhamdulillah 2 hari setelah kejadian dapat telepon dari tempat belanjanya kalau tasku ketemu. Semua uang hilang, tapi dokumen penting masih ada, termasuk paspor dan ATM," ucapnya.
Terakhir, ada kisah first time traveling tak terlupakan dari Mandy (23). Wanita ini berangkat ke Paris, Prancis seorang diri tahun 2014 kemarin. Ia berkisah bahwa dirinya senang karena akhirnya bisa melihat langsung Menara Eiffel di Paris.
"Lihat Eiffel for the first time. Akhirnya bisa juga gue ke sini," kata Mandy.
Terlepas dari asyiknya jalan-jalan ke Eiffel, Mandy mengaku bahwa ada satu hal yang seharusnya tidak ia lakukan di solo tripnya waktu itu. Dia ditawari berbagai macam paket wisata untuk kelompok oleh operator tur. Wanita ini langsung saja setuju dengan yang ditawarkan tanpa membaca informasi lebih detil.
"Saking iya-iya saja nggak baca teliti semua yang ditawarkan. Dikasih semua voucher, pass, nggak gue cek. Taunya udah beres saja itinerary gue. Ternyata salah satunya Seine River Dinner Cruise di Paris. Candle light dinner itu sih. Di kota paling romantis di dunia dan gue sendirian," tutup Mandy.