TRANSKEPRI.COM.JAKARTA- Kasus baru korona terjadi di sejumlah negara. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta sejumlah negara untuk kembali menerapkan pembatasan sosial. Bahkan WHO meminta penguncian dan pembatasan atau lockdown kembali diberlakukan.
Kepala Unit Penyakit dan Zoonosis WHO, Dr Maria Van Kerkhove mengatakan sejumlah negara yang berhasil menahan laju pandemi virus Corona COVID-19 mengalami serangan baru virus saat pembukaan kembali. Sayangnya, WHO tidak menyebut negara mana saja yang harus menerapkan lockdown.
"Beberapa negara yang telah berhasil menekan transmisi dan buka kembali, sekarang mungkin mengalami kemunduran," ujar Dr Kerkhove dikutip dari laman CNBC International, Jumat (3/7/2020).
Pemerintah negara itu mungkin harus melakukan intervensi lagi, mungkin harus melakukan apa yang kita sebut lockdown," tambahnya.
Ia pun mengatakan, hanya beberapa negara saja yang mampu merespon perkembangan pandemi sekarang ini dengan efektif. Negara tersebut sebelumnya memiliki pengalaman buruk dengan virus sebelumnya yaitu SARS di 2003 dan MERS di 2013.
Di sejumlah negara, pelonggaran lockdown membuat kasus menjadi tak terkendali. Karenanya WHO meminta pemimpin negara segera mengambil langkah cepat untuk menuntaskan masalah ini. Meski demikian WHO tidak membeberkan secara spesifik negara mana saja yang diminta kembali lockdown.
Kami melihat negara-negara yang berada dalam situasi luar biasa bisa membalikkan keadaan. Belum terlambat menggunakan pendekatan komprehensif ini," katanya.
Secara global, kasus virus Corona COVID-19 masih mengalami peningkatan, dari data WHO, setidaknya 160.000 infeksi baru terjadi setiap hari. Dikutip dari data John Hopkins University, ada total 10,5 juta kasus COVID-19 secara global. Di mana terdapat 512.331 kematian secara akumulatif.(007)