Ribuan telur dihibahkan ke Pemkab Meranti
TRANSKEPRI.COM.SELATPANJANG- Telur ayam yang diamankan Balai Karantina Pertanian Hewan dan Tumbuh-tumbuhan (Barantan) Kelas II Pekanbaru Wilayah Kerja (Wilker) Selatpanjang beberapa waktu lalu telah dihibahkan ke Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Peternakan (DKPTPP) Kepulauan Meranti.
Kegiatan serah terima hibah sebanyak 7.100 telur ayam tersebut dilaksanakan di halaman Kantor Barantan Kelas I Pekanbaru Wilker Selatpanjang.
"Hibah yang diserahkan ke DKPTPP merupakan barang hasil penindakan disaat petugas melakukan patroli rutin,"Kata Kepala Kantor Barantan Kelas I Pekanbaru Wilker Selatpanjang, drh Abdul Aziz Nasution Kamis (25/6/2020)
Ia mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan oleh karantina dan kemudian uji laboratorium di Balai Veteriner (BVet) Bukittinggi sesuai prosedur, telur ini dinyatakan bebas dari Hama dan Penyakit Hewan Karantina (HPHK),
Pada kesempatan itu juga dilakukan rapat melalui Teleconfrence yang dihadiri Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, drh Agus Sunanto MM, Kepala Balai Karantina Kelas I Pekanbaru, dra Rina Delfi dan Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Karantina Pekanbaru Ferdi SP.
Selain itu juga tampak dihadiri Wakapolres Kepulauan Meranti, Kompol Ipwin Bonar Hutabarat, Kepala DKPTPP, Arif Rahman Hakim, Kepala Bidang Peternakan DKPTPP Drh Syafrilia Wulandari, Kepala Bidang Perdagangan Disdagperinkop, Ade Suhartian, pihak Bea Cukai dan beberapa kepala desa.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Peternakan (DKPTPP), Arif Rahman Hakim menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Barantan Kelas I Pekanbaru Wilker Selatpanjang karena telah berhasil menggagalkan penyelundupan terhadap barang-barang dari luar negeri yang tidak dilengkapi surat dari negara asal.
"Kami menyambut baik hibah yang diberikan kepada Pemkab Kepulauan Meranti melalui dinas. Kami juga mengucapkan terimakasih karena ada juga aturan yang dapat membantu masyarakat apalagi kondisi di tengah Pandemik covid-19," kata Arif.
Lalu, barang hibah tersebut, lanjut dia, akan langsung diserahkan ke masyarakat miskin melalui desa terutama desa yang masuk kedalam lokasi fokus (lokus) stunting.
"Adapun desa yang mendapatkan bagian hibah telur ini adalah desa yang masuk kedalam lokus stunting. Dimana tingkat pertumbuhan anak di desa itu berbeda dengan anak lainnya, jadi kita sasarannya kesana," beber Arif.
Dikatakan Arif, dari 13 desa yang masuk kedalam lokus stunting, hanya 5 desa saja yang mendapatkan hibah telur tersebut, hal itu mengingat jarak tempuh dan masa kadaluarsa telur.
"Memang kita ada 13 desa yang masuk kedalam lokus stunting, namun hanya 5 desa saja yang dapat kita bagikan mengingat jarak tempuh dan masa konsumsi telur yang hanya tahan seminggu saja, jadi kita ambil desa yang jarak terdekat saja," ujar Arif. (bom)