Gerhana Matahari
TRANSKEPRI.COM.BATAM- Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mengumumkan pada Minggu malam (21/6/2020), beberapa wilayah Indonesia akan dihampiri oleh Gerhana Matahari Sebagian (GMS). Untuk ketutupan maksimum GMS ini hanya akan terlihat di Pulau Miangas, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara.
Dari laman Instagram resmi Lapan, GMS akan dimulai pukul 15.22.23 WITA, dengan masa puncak 16.32.28 WITA dan berakhir pada pukul 17.32.34 WITA.
GMS ini muncul sejalan dengan terjadinya Gerhana Matahari Cincin (GMC) yang bertepatan dengan terjadinya fenomena Cincin Api Solstis yang jatuh pada 21 Juni 2020. Namun, jalur GMC ini tidak melewati wilayah Indonesia sehingga hanya dapat mengamati GMS.
"Sayang sekali tidak semua wilayah di Indonesia terkena penumbra Bulan, sehingga tidak semua wilayah di Indonesia mengalami GMS," tulis Lapan_RI yang dikutip Sabtu (20/6/2020).
Lapan menjelaskan bahwa gerhana matahari merupakan peristiwa di mana matahari, bulan dan bumi berada pada satu garis lurus, dan bayangan bulan jatuh pada permukaan bumi.
Gerhana matahari kali ini adalah Gerhana Matahari Cincin, ketika piringan bulan tampak sedikit lebih kecil dibandingkan piringan matahari ketika melintasi piringan matahari. Hal ini karena ujung bayangan gelap (umbra) bulan tidak jatuh di permukaan bumi sehingga terbentuk perpanjangan bayangan bulan yang disebut antumbra.
"Antumbra inilah yang jatuh ke permukaan bumi sehingga wilayah yang terkena antumbra akan mengalami Gerhana Matahari cincin. Sedangkan wilayah di permukaan bumi yang terkena bayangan semu (penumbra) bulan akan mengalami Gerhana Matahari Sebagian," tulis Lapan.
Sedangkan, Solstis Utara (Northern Solstice) atau Solstis Juni (June Solstice) adalah waktu ketika matahari berada pada titik balik matahari (Solstis) Utara.
"Pada saat inilah matahari berada pada posisi paling Utara terhadap khatulistiwa langit ketika tengah hari sebelum akhirnya berbalik ke arah Selatan. Jika diamati oleh pengamat di permukaan bumi, maka matahari akan terbit, berkulminasi dan terbenam di titik paling Utara sesuai dengan lintang geografis pengamat masing-masing."
Berikut daerah di Indonesia yang bisa menikmati GMS:
Ketertutupan kurang dari 10%:
Pulau Sumatera kecuali Aceh bagian Utara, Bengkulu bagian Selatan dan Lampung bagian Selatan
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau (minus natuna)
Kalimantan Barat bagian Selatan
Kalimantan Selatan bagian Selatan
Jawa Timur (minus Pacitan, Magetan, Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung, Blitar dan Malang bagian Selatan)
Bali, NTB, NTT
Sulawesi Selatan bagian Selatan dan Pulau Wetar. (tm)