Rahma Tinjau Lokasi Rawan Banjir di Sei Timun

Sabtu, 20 Juni 2020

Plt Walikota Tanjungpinang, Rahma, saat melakukan peninjuaan di Sei Timun

TRANSKEPRI.COM.TANJUNGPINANG - Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Tanjungpinang, Rahma meninjau pengerjaan pengerukan drainase yang menuju arah jalan ke Korem, tepatnya Simpang Sei Timun, Kelurahan Kampung Bugis, Kota Tanjunpinang, Kepri, Jum'at (19/6/2020).

Saat peninjauan, Rahma didampingi Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Huzaifa Dadang, Plt. Kepala Dinas PUPR, Zulhidayat, Plt. Camat Tanjungpinang Kota, R. Hafizah, Lurah Kampung Bugis, Rio Reynaldy, perwakilan pengembang, dan pemilik lahan.

Plt. Wali Kota, Rahma mengatakan kondisi ruas jalan di persimpangan Sei Timun, belakangan ini mengalami genangan air yang cukup tinggi saat diguyur hujan. Genangan air dipicu karena penimbunan yang dilakukan oleh pengembang perumahan beberapa waktu lalu. 

"Kita khawatir, saat genangan air tinggi, pengendara motor dan mobil tidak bisa melewati jalur ini. Jadi, harus segera diatasi. Kita butuh penanganan oleh pihak-pihak terkait," ucap Rahma. 

Karena itu, Rahma mengharapkan kerja sama dari para pengembang dalam mengatasi masalah banjir di lokasi ini. Ia juga akan memanggil pihak pengembang dan pemilik lahan untuk duduk bersama menyesaikan pesoalan banjir di area ini. 

Nanti, kata Rahma, kita undang pengembang dan pemilik tanah untuk dudukkan masalah ini. Kita minta mereka kooperatif. Kita lihat, salah satu pengembang dari PT. Srijadi Abadi Jadi, sudah turun tangan lakukan pengerukan drainase ini," ucap dia. 

Rahma menyebutkan, pengerukan drainase di lokasi ini adalah penanganan banjir jangka pendek. Untuk jangka panjang itu kita siapkan di Bintan Center dan Kampung Yudowinagun. 

"Untuk memastikan air mengalir dengan baik. Paritnya kita keruk sedalam mungkin dan mempelebar luasnya sekitar 4 meter. Mudah-mudahan pengerjaannya tidak memakan waktu lama dan bisa secepatnya rampung," tutur Rahma.

Plt. Kepala Dinas PUPR, Zulhidayat menjelaskan banjir ini akibat dari saluran pembuangan jalan itu tidak sampai ke hilir. Kebetulan tanah di sini jenuh dengan air. Karena itu, air tidak mengalir dengan baik. 

Untuk mengatasi persoalan ini, lanjut Zul, pihaknya sudah melakukan pendekatan dengan pengembang. Pengembang membantu membuat saluran air ini yang dialirkan langsung ke sungai.

"Sehingga pelan-pelan, kami yakin akan mengatasi permasalahan genangan di jalan tersebut," ujarnya

Namun, kata Zul, permasalahan ini akan selesai ketika saluran ini sampai ke sumber utama. Kalau hanya sampai ke titik ini saja, akan ada PR lagi yang harus kita selesaikan," pungkasnya. (mad)