China mengantisipasi serangan corona gelombang kedua
TRANSKEPRI.COM.BEIJING- China memberlakukan pembatasan perjalanan pada hampir setengah juta orang di dekat Kota Beijing. Hal itu dilakukan untuk mencegah gelombang kedua penularan virus Corona.
Dilansir dari AFP, Kamis (18/6/2020), China kembali memberlakukan pembatasan setelah sebelumnya mencabut status lockdown. Sebanyak 21 kasus baru dilaporkan dalam 24 jam terakhir.
Kini, ada total 158 kasus baru dari klaster-klaster yang baru terdeteksi minggu lalu. Kasus baru itu muncul setelah berbulan-bulan tak ada transmisi lokal di negara tersebut.
Sebanyak satu kasus baru tercatat di Kota Tianjin, sementara dua kasus lain muncul di Provinsi Hebei, yang berdekatan dengan Beijing. Lalu lintas keluar-masuk wilayah tersebut telah dilarang.
Kasus terbaru muncul di pasar grosir Xinfadi Beijing yang memasok lebih dari 70 persen kebutuhan penduduk. Otoritas Beijing meminta warganya untuk tidak meninggalkan kota itu. Sekolah-sekolah ditutup kembali, serta diberlakukan lockdown di 30 kompleks perumahan untuk mencegah penularan virus Corona.
Pejabat setempat juga mengumpulkan sekitar 400.000 sampel sehari untuk dilakukan pengujian. Orang-orang berbaris di stadion pusat Kota Beijing untuk dites.
Sementara itu, Kepala Ahli Epidemiologi di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok, Wu Zunyou, mengatakan bahwa wabah baru telah 'dikendalikan'."Saya tidak keberatan menunggu. Ini untuk kebaikan yang lebih besar dan manfaat bagi masyarakat," kata seorang penjaga toko bermarga Pang (25).
"Itu tidak berarti tidak akan ada laporan pasien besok," ujarnya, memperingatkan.(tm)