TRANSKEPRI.JAKARTA.COM- Pandemi virus corona sangat berdampak pada kelangsungan hotel. Hilton Hotels Coporation melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada 2.100 karyawannya atau sekitar 22% dari tenaga kerja yang dimiliki.
Hal ini dilakukan akibat dampak virus Corona yang menyebabkan anjloknya permintaan pada perusahaan.
Selain itu, jaringan hotel Hillton juga telah memperpanjang pemberlakuan cuti selama tiga bulan ke depan. Sebelumnya, Hilton mengumumkan cuti awal dan pemotongan gaji kepada karyawan dan eksekutif sejak Maret lalu.
"Tidak pernah dalam sejarah 101 tahun Hilton menghadapi krisis global seperti ini," kata CEO Hilton Christopher Nassetta, dikutip dari CNN, Rabu (17/6/2020).
Pandemi virus Corona (COVID-19) telah menghancurkan industri pariwisata secara global. Penyebaran virus Corona telah mengakibatkan penutupan hotel, pembatasan perjalanan, dan pengurangan penerbangan.
Pesaing Hilton, seperti hotel Marriot dan Hyatt juga terdampak krisis. Marriott, jaringan hotel terbesar di dunia, juga telah memangkas karyawannya sejak Maret lalu. Marriot mengaku kerugian pada bisnisnya terparah dibandingkan krisis keuangan 2008. Hyatt juga bulan lalu mengumumkan bahwa mereka memangkas 1.300 karyawan.
Hotel-hotel di AS tercatat telah mengalami kerugian hingga US$ 30 miliar setara Rp 425 triliun (kurs Rp 14.200/ dolar US) akibat 6 dari 10 kamar hotel kosong, menurut American Hotel and Lodging Association.
Namun, ada harapan bagi industri pariwisata karena pada Mei lalu ada 2,5 juta pekerja hotel kembali bekerja. Serta adanya peningkatan konsumen pada permintaan hotel awal Juni ini.(007)