Direktur Eksekutif BTPB, Edi Sutrisno
TRANSKEPRI.COM.BATAM- Batam Tourism and Promotion Board (BTPB) mendukung penuh upaya Pemerintah Kota Batam untk mengeksekusi fase New Normal yang bakal diterapkan mulai 15 Juni 2020.
Melalui Direktur Eksekutifnya Edi Sutrisno, BTPB menggarisbawahi bahwa new normal, terutama di sektor pariwisata, adalah sebuah keniscayaan. "Sebenarnya ini persoalan waktu saja. New Normal memang harus dieksekusi. Sektor wisata sudah mati suri hampir tiga bulan berjalan sejak Covid-19 merebak," ujarnya.
Para pelaku usaha pariwisata terutama para pengelola amenitas seperti hotel, resor, golf course serta sentra wisata, sejak Covid-19 mulai mewabah, sebenarnya telah antisipatif dengan mengimplementasikan protokol kesehatan. Terlebih bagi amenitas yang memiliki customer long stay, seperti hotel, apartemen atau resor.
"Mereka lama sebenarnya sudah melakukan praktik new normal. Kalau tidak, tidak akan mungkin tamunya akan tetap stay. Apalagi kebanyakan para ekspatriat, mereka tentu sangat peduli akan higinitas dan kesehatan," serunya lagi.
Terkait new normal ini, bergandengan tangan dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisaya Kota Batam, BTPB pun tengah menggesa penyelesaian pembuatan movie campaign ihwal protokol kesehatan pariwisata Batam. "Saat bersamaan, kami dan Disbudpar pun aktif mengimbau teman-teman pelaku untuk segera menyiapkan materi promo berisi protokol kesehatan di setiap amenitas yang dikelola.
"Kami BTPB pun siapkan tim jikalau ada pelaku yang memerlukan bantuan untuk menyiapkan materi promo sehingga hasilnya lebih komprehensif, aplikatif dan adaptif," ujar Edi.
Kata Edi lagi, sebaik-baiknya promosi adalah promo berwujud protokol kesehatan. Ini telah dilakukan di hampir semua negara. Goalnya, mengedukasi wisatawan bahwa amenitasnya telah siap menaja protokol lesehatan. Goal kedua, sebagai reminder, agar destinasi mereka selalu dalam ingatan.
Kendati hingga kini permenkumham nomor 11 tahun 2020 tentang larangan wisman masih diberlakukan, lanjut Edi, semua pihak memang mau tidak mau harus sudah bersiap mengimplementasikan new normal.
"Mungkin fase yang sekarang lebih ditujukan pada wisatawan domestik. Tapi tak masalah, yang penting kita sudah siap dengan protokol kesehatan itu. Jadi nanti ketika border telah dibuka, kita tidak tergagap-gagap," pungkas Edi.(tm)