Rencana Pengembangan Industri Brebes Dipindah ke Batam

Rabu, 10 Juni 2020

Menteri BUMN Erick Thohir

TRANSKEPRI.COM.BATAM- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan pemerintah akan memindahkan pengembangan kawasan industri di Brebes, Jawa Tengah ke Batam. Kebijakan itu ditempuh karena ada kendala pembebasan lahan untuk kawasan industri di Brebes.

"Kalau mendengar ada proyek pembangunan kawasan industri di Brebes, kemungkinan akan diubah ke Batam. Tapi ini terlalu dini disampaikan," ucap Erick dalam video conference, Selasa (9/6).

Menurutnya, investor dari Jepang akan berinvestasi ke Indonesia dalam waktu enam bulan ke depan. Di tengah rencana itu, pemerintah masih harus membebaskan lahan di Brebes.
"Di Brebes perlu pembebasan lahan," imbuh Erick.

Erick mengatakan karena rencana tersebut lahan milik PT Perkebunan Nusantara (Persero) atau PTPN di Batam dengan luas 4 ribu hektare (ha) dan 300 meter berupa rel kereta api dan pelabuhan peninggalan Belanda akan dikonversi menjadi lahan industri.


"Semua akan dikonversikan jadi lahan industri investasi percepatan pemindahan partner dari Jepang dan Amerika Serikat (AS)," kata Erick.

Menurutnya, langkah tersebut harus dilakukan karena pemerintah harus cepat bergerak mengembangkan kawasan industri untuk menggaet investor global ke Indonesia. Jika harus membangun dari nol, Erick menyebut proses akan memakan waktu lama.

"Tidak mungkin bebaskan lahan dulu, bangun infrastruktur. Itu baru dua tahun kemudian nanti jadi. Sudah telat. Ini kami harus lebih agresif," jelas Erick.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah sedang mengembangkan kawasan industri di Brebes untuk menarik pengusaha asal Jepang, Korea Selatan, dan AS merelokasi pabriknya ke Indonesia.

"Ada pengembangan kawasan industri di Brebes diharapkan bisa membuat kawasan ini menarik untuk relokasi dari Jepang, Korea Selatan, dan AS," ucap Airlangga.

Pemerintah Kabupaten Brebes sebelumnya mengaku tengah menyiapkan kawasan industri terintegrasi untuk menampung relokasi sejumlah pabrik baik dari dalam maupun luar negeri. Salah satu pabrik yang akan direlokasi adalah pabrik milik AS dari yang sebelumnya berada di China.(tm)